Record Store Day 2016 Kota Solo Jadi Ajang Rilis Karya

917
RECORD STORE DAY SOLO 2016 JADI AJANG RILIS KARYA

RECORD STORE DAY SOLO 2016 JADI AJANG RILIS KARYA

Soloevent.id – Kancah musik berdikari Kota Solo semakin menggeliat. Hal tersebut ditandai dengan rilisnya album penuh, mini album, dan CD demo dari enam band Kota Bengawan. Yang menarik, mayoritas band yang merilis album merupakan band-band pendatang baru. Perilisan dibarengkan dengan pelaksanaan Record Store Day Solo 2016, yang berlangsung di Lokananta, Minggu (17/4/2016).

Keenam band yang merilis album yakni Depresi Mayor, Furious Young, Klavikor, Suabakar, The Sign of Doom, dan Werewolf. Unit grindcore, Depresi Mayor, melepas album penuh perdananya, Real, Feeling, and Think. Grup pop punk, Furious Young, mengeluarkan EP Take Off. Band stoner rock, Klavikor, merilis CD demo yang berisi dua lagu yakni “Differences” dan “Between Active Evil dan Passive Good”.

Gerombolan heavy rock, Suabakar, memuntahkan mini album berisi tiga lagu yang diberi tajuk Samsara. Serupa dengan Klavikor, The Sign of Doom juga merilis CD demo yang memuat lagu “You Are Not a God” dan “Animus”. Penantian kuartet metalcore, Werewolf, selama tujuh tahun akhirnya terbayar di ajang Record Store Day Solo 2016 berkat rilisnya album penuh perdana, Revenge.

RECORD STORE DAY SOLO 2016 JADI AJANG RILIS KARYA2

Gitaris Werewolf, Sinom Jalu Prasaja, mengatakan, band-nya memang sengaja merilis album bertepatan dengan Record Store Day Solo 2016. “Sebenarnya rencana rilis udah sejak Februari kemarin. Tapi karena proses recording belum selesai, akhirnya mundur dan dirampungkan di akhir Maret. Buat perilisannya, kami memilih 17 April biar tepat dengan Record Store Day Solo,” jelasnya saat ditemui Soloevent. Jalu menilai, Record Store Day bisa menjadi momentum para pemusik untuk menelurkan karya.

Komentar sama juga diutarakan oleh vokalis-gitaris Suabakar, Ali Muhammad Diponegoro. Dia beranggapan, Record Store Day merupakan momen sakral bagi para musisi. Yang unik, mini album Samsara dijual dengan tidak dibanderol nominal tertentu. “Terserah orang mau beli berapa. Tujuan kami bikin itu supaya mengajak masyarakat buat menghargai karya orang lain,” terangnya.

Ya, Record Store Day memang kerap dijadikan para musisi untuk menghasilkan karya yang dituangkan dalam rilisan fisik – biasanya diedarkan dalam jumlah terbatas. Dilansir dari akun Instagram RecordStoreDayIndonesia, tahun ini ada 43 band yang mengeluarkan rilisan fisik paling gresnya.