Punya Sepuluh Lantai, RS JIH Solo Mulai Beroperasi

1736

Soloevent.id – Solo Raya kembali mendapat tempat berobat baru dengan dibukanya Rumah Sakit JIH Solo. Rumah sakit yang berada di Jl. Adi Sucipto ini melakukan grand opening pada Sabtu (9/11/2019).

Direktur Utama Rumah Sakit JIH Solo dr. Didit Novianto, Sp.PD, FINASIM mengatakan hari lahir RS JIH Solo jatuh pada 1 September 2019 lalu, bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Hijriah (1 Muharam). Soft-launching dilakukan 10 September 2019 (10 Muharam). Sedangkan grand opening bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Hal ini sesuai dengan visi mewujudkan RS JIH Solo sebagai rumah sakit pilihan yang berdasarkan nilai-nilai rahmatan lil alamin dengan nilai profesional, modern, dan berdasarkan nilai-nilai keislaman,” ungkap Didit. Ia menjelaskan pihaknya memang sengaja memilih tanggal-tanggal tertentu sebagai wujud dari bagian nonprestasi dari visi dan juga doa supaya RS JIH Solo dapat melayani masyarakat secara baik.

Rumah sakit dengan sepuluh lantai ini punya lima program unggulan, yaitu Mom and Kids Center, Trauma Center, Healy Life Center with Patient Centered Care, Hearing  Center, dan Minimal Invasive Procedure Center. Melaui program ini, RS JIH berkomitmen menjadi sahabat yang tepat untuk menjadi sehat.

Selain fasilitas mumpuni, JIH Solo juga mempunyai 61 dokter spesialis, 9 dokter umum, dan dilengkapi 140 renjang.

Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RS JIH Solo, dr. Wisnu Prima Putra, M.Kes menambahkan untuk memudahkan pasien, JIH Solo sudah bekerjasama dengan 16 asuransi swasta dan sejumlah perusahaan. Sedangkan terkait layanan BPJS Kesehatan, diakui masih dalam proses pengajuan kerja sama.

“Saat ini kami sedang melengkapi administrasi persyaratan untuk menjadi provider BPJS. Perlu diketahui juga oleh masyarakat, tidak setiap rumah sakit harus menjadi provider BPJS. Rumah sakit yang mengajukan untuk bisa menjadi provider BPJS, sehingga BPJS yang memutuskan apakah rumah sakit bisa menjadi rekanan BPJS,” bebernya.



RS JIH Solo adalah unit usaha bidang kesehatan yang merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Dinas Sejahtera yang memegang saham mayoritas sebesar 90% dan PT Unisia Medika  Farma (UMF) yang memegang 10%.