Punya Banyak Destinasi, Solo Akan Banjir Wisatawan di Musim Libur Lebaran

52

Soloevent.id – Angka kunjungan wisatawan ke Solo diprediksi akan terus meningkat khususnya pada musim libur lebaran mendatang. Faktor utamanya antara lain karena kota ini memiliki banyak destinasi, termasuk di kawasan Soloraya. Apalagi ditambah dengan dukungan jalan tol yang dapat membuat pelancong jadi makin mudah mengakses tempat-tempat wisata.

Hal ini mengemuka dalam diskusi daring bertajuk ‘Webinar Series Special Ramadhan 2024: Berwisata di Hari Kemenangan’ pada Kamis, 28 April 2024. Ketua DPC PHRI Solo, Joko Sutrisno yang jadi pembicara pada diskusi ini menyebutkan, pembangunan jalan tol di seputaran Soloraya membuat Solo dan sekitarnya makin sering dikunjungi oleh masyarakat luar daerah.

Pada sisi yang lain, banyaknya pilihan objek wisata di suatu daerah dapat memberikan dampak kepada peningkatan kunjungan wisatawan. Ini terjadi karena wisatawan juga memiliki beragam opsi untuk mengadakan acara liburan. Sehingga mereka tak segan untuk menghabiskan waktu bepergian dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya.

Kehadiran Objek Wisata Baru

Joko juga menegaskan bahwa kehadiran objek wisata baru tidak akan menghilangkan peran objek wisata lama yang sebelumnya sudah ada. Bahkan ada kemungkinan yang terjadi adalah sebaliknya.

Misalnya keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed, tak serta merta membuat kunjungan wisatawan di destinasi lain menurun, tapi justru meningkat. Penyebatnya, tidak jarang sebagian dari wisatawan tersebut tertarik berkunjung ke destinasi lain seperti Sekipan, Tawangmangu, dan sebagainya.

Terlebih saat ini Solo mempunyai sejumlah objek wisata anyar mulai dari Solo Safari, waterboom, hingga Pracima Tuin. Selain itu masih ada beberapa proyek lain yang lagi dikerjakan dan salah satunya adalah penataan Taman Balekambang. Semua ini dapat menciptakan pilihan yang lebih bervariasi bagi wisatawan.

Selain itu yang bikin pelancong makin suka dan betah berlibur di Solo adalah karena adanya destinasi yang bisa dikunjungi pada malam hari. Contohnya antara lain Night Ngarsopuro dan Solo is Solo, dan Lonanta,

Dalam kesempatan yang sama Joko menceritakan pula bahwa masa tinggal wisatawan atau length of stay wisatawan di Solo mengalami peningkatan hingga 20% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apabila dulunya kota ini lebih acap dijadikan sebagai tujuan sementara belaka, namun saat ini banyak yang memilihnya sebagai destinasi utama.

Pada diskusi yang sama, General Manager Operasional Saloka Theme Park, Johannes Harwanto mengatakan, wisatawan luar kota itu mempunyai karakter spesifik. Ketika mengadakan acara liburan, mereka tidak hanya ingin berkunjung ke suatu tempat saja namun juga bisa mendapat banyak pengalaman dari berbagai tempat.

Berdasarkan inilah Johannas mengeluarkan pendapat bila pertumbuhan industri wisata tidak hanya dipengaruhi oleh daya tarik suatu objek wisata saja. Ada beberapa faktor lain yang turut berpengaruh seperti sarana transportasi, akomodasi, bahkan termasuk kebutuhan makanan atau kuliner.

Sementara itu sebelumnya Walikota Surakarta, Gibran Rakabumingraka juga pernah menyebutkan, musim libur lebaran itu berlangsung cukup lama. Dari sini dia berharap kondisi tersebut bisa memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Solo.