Penampilan Maskot SIPA 2023 Wirastuti Susilaningtyas Berhasil Pukau Penonton

264

Soloevent.id – Solo International Performing Art (SIPA) 2023 resmi dibuka di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (31/8/2023). Opening ceremony dengan pemukulan kenong dan pesta kembang api. Pemukulan kenong yang diwakili oleh Gibran Rakabuming Raka, Angela Tanoesoedibjo, Irawati Kusumorasri dan sejumlah delegasi SIPA menjadi simbolis pembukaan acara.

Direktur SIPA 2023 Irawati Kusumorasri menyampaikan, “SIPA 2023 mengusung tajuk “Say All with Arts”, yang bermakna kesenian semestinya dapat mengambil peran ketika dunia mulai kehilangan keindahan. Keindahan yang dipancarkan seni diharapkan dapat menjadi harmoni kehidupan dunia. Ketika kita memikirkan seni, kita sesungguhnya sedang merayakan keindahan dunia. “Say All with Arts”, katakan semuanya dengan seni agar keindahan terus mewarnai kehidupan,” ujarnya diatas panggung SIPA.

Panggung SIPA 2023 dibuka dengan penampilan maskot SIPA Wirastuti Susilaningtyas. Ia berkolaborasi dengan Semarak Candrakirana Art Center membawakan karya bertajuk “Symphony Selaras”. Tampil dengan balutan busana biru, tarian ini merepresentasikan perwujudan harmoni antara elemen suara, gerak dan properti. Fokus utama dalam sajian ini adalah semangat dan keberagaman yang seirama.

Tarian ala Wirastuti Susilaningtyas ditambah dengan musik yang mengiringi berhasil menggelorakan panggung SIPA dan memukau penonton yang hadir. Sesekali, ia juga bersuara ditengah tariannya. Malam itu, ia benar-benar membawakan sajian menari untuk menyanyi ala Wirastuti Susilaningtyas.

Penampilan selanjutnya, seniman dari Lithuania, AURA Dance Theatre yang menampilkan teater berjudul “Without The Moon”. Teater ini merepresentasikan kesendirian dalam kegelapan. Lalu, Sumatra Ethnic dari Medan yang tampil mempersembahkan karya “Horas Oppung”. Karya yang mengisahkan perbedaan karakter dalam kehidupan kost perantau dari tanah Batak.

Tak kalah menarik penampilan dari Gubang Art Community Kutai Kartanegara menampilkan karya “Tudung Saji” sebagai simbol pemaknaan tentang bertingkah laku sesuai adab masyarakat.

Dilanjutkan penampilan dari seniman Malaysia yaitu College of Creative Arts UiTM (CCA) yang menampilkan pertunjukan bertajuk “SAPTA”, sebuah karya yang terinspirasi oleh pencarian setiap individu akan seseorang, sesuatu, cinta, komunitas dan keyakinan.

Delegasi Korea Selatan diwakili N-Lions Taekwondo Demonstration Team dari Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) membawakan penampilan Taekwondo berjudul “Spirit of Korea” sebagai semangat Taekwondo ke seluruh dunia dan menyatukan dunia.

Semakin malam, tak kalah menarik kolaborasi dari Miray Kawashima dan Yuuka Koyama, delegasi asal Jepang, dengan karya “Sora No Oto” yang menceritakan dua dimensi berbeda di antara benda angkasa dan dunia yang menyuarakan peristiwa alam sebagai symbol kehidupan universal.

Sebagai penutup pagelaran SIPA hari pertama tampil Pulung Dance Studio dari Yogyakarta dengan karya “Bang Bintulu” yang menjadi representasi kepercayaan tentang keblat papat, lima pancer yang juga menjadi simbol keseimbangan hidup dalam diri manusia.