Menulis Shufa Bisa Bikin Orang Panjang Umur

1118
MENULIS SHUFA BISA BIKIN ORANG PANJANG UMUR

MENULIS SHUFA BISA BIKIN ORANG PANJANG UMUR

Minggu (7/2/2016), sekitar 450 warga dari segala usia turut berpartisipasi dalam pemecahan rekor “Penulisan Kaligrafi Cina Terpanjang Se-Indonesia”. Dikemas dalam acara Shufa on the Street, kegiatan ini mencetak rekor dengan panjang 500 meter.

Baca juga : Pemecahan rekor “Penulisan Kaligrafi Cina Terpanjang Se-Indonesia” di Paragon Mall Kota Solo

Seusai mendaftar, peserta diberi kertas berisi huruf-huruf Cina. Kemudian, huruf-huruf ini ditulis di kertas minyak menggunakan kuas ¾ atau 1 inchi yang dicelupkan dalam tinta hitam. Berdasar pengamatan Soloevent, ada beberapa peserta yang masih kagok dalam menuliskannya karena belum terbiasa. Namun, ada pula peserta yang terampil saat mengguratkan huruf-huruf itu di atas kertas.

Terlepas dari itu semua, ternyata kesenian asal Tiongkok ini punya efek positif bagi tubuh manusia. Menurut pelukis kaligrafi Cina yang juga Pengawas Yayasan Pendidikan Budi Utama, Lukito Sindoro, shufa sangat bagus untuk kesehatan. “Tadi saya ikut nulis. Saat menulis, saya keringatan dan tangan gemetar. Nah, itu berarti ada tenaga yang dikeluarkan. Kita konsentrasi, otot-otot bekerja, itu yang membuat sehat,” terangnya.

Lukito menambahkan, menulis shufa juga dapat membuat panjang umur. “Jika tulisannya bagus, pasti ada perasaan senang. Hati kita bahagia, jadi bisa panjang umur,” kata dia. Selain memanjangkan usia, makna filosofis yang terkandung dalam shufa dapat menjadi pembelajaran bagi si pembuat. Kata Lukinto, shufa selalu menampilkan kata-kata mutiara dan kata-kata bijak. “Kalau yang bikin anak-anak, mereka dikasih tulisan tentang bakti sama orangtua, menghormati orang yang lebih tua, tidak boleh berbohong, dan lainnya,” beber dia.

Namun, di satu sisi Lukinto merasa prihatin terhadap perkembangan penulisan kaligrafi Cina. Menurutnya, karya-karya shufa di Indonesia – bahkan di negara asalnya, Tiongkok – kurang bagus. Perkembangan teknologi jadi penyebabnya. “Dulu kita sering nulis surat, itu jadi metode latihannya. Sekarang kalau mau ngirim pesan, tinggal diketik lewat handphone atau email. Itulah yang menyebabkan tulisan jadi kurang baik,” ungkapnya.