Jenang Penuh Filosofi Ini Bisa Dicicipi Di Festival Jenang Solo 2017 (Bagian 1)

2115

jenang-abrit-petak

Soloevent.id – Sudah tahu belum kalau Jumat (17/2/2017) bakalan ada Festival Jenang Solo 2017? Acara ini akan digelar di koridor Ngarsopuro mulai jam 09.30 WIB. Di event ini, kamu bisa mencicipi beragam jenang secara gratis. Ada belasan ribu takir jenang yang bakal dibagikan panitia.

Edisi kali ini, Festival Jenang Solo 2017 mengusung tema “Pesona Jenang Nusantara”. Nantinya kamu bisa merasakan jenang-jenang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jambi, Lampung, Palembang, Kalimantan Barat, Papua, dan masih banyak lagi.

Dari beragam sajian tersebut, ada 17 jenang yang berasal dari Kota Solo. Konon, jenang-jenang ini turut dibawa sewaktu prosesi Boyong Kedhaton dahulu. Jenang ini bukan sembarang jenang karena ada nilai filosofis yang dikandungnya. Apa saja sih jenang-jenangnya? Simak pada ulasan di bawah ini.

  • Jenang Abrit Petak

Dalam bahasa Jawa, “abrit” artinya merah dan “petak” adalah putih. Jenang manis ini menggambarkan asal-usul manusia.

  • Jenang Saloko

Jenang ini berwarna putih dan rasanya gurih. Dalam filosofi warna, putih itu berarti suci. Sama seperti jenang ini. Jenang Saloko punya filosofi sebagai pengingat kepada Tuhan. Kesucian itu hanyalah milik-Nya. Manusia sebagai makhluk-Nya harus selalu bisa mengendalikan dirinya sebagai jalan untuk mengenal Tuhan.

  • Jenang Suran

Jenang yang biasanya disajikan dengan lauk-pauk seperti sambal goreng, suiran telur dadar, perkedel, klengkam, lalapan timun dan kemangi ini mengajari manusia untuk menghargai waktu; bahwa waktu itu terbatas dan selalu ada siklusnya. (Bersambung ke halaman selanjutnya)