Gibran Pasang Target Tahun 2026 Kota Solo Bebas Dari Kawasan Kumuh

171

Soloevent.Id – Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memasang target, pada tahun 2026 mendatang Solo bebas dari kawasan dan pemukiman kumuh. Hal ini dia tegaskan usai meresmikan program penataan kawasan kumuh di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon pada Selasa, 7 Februari 2023 kemarin.

Dalam kesempatan tersebut Gibran menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta membuka ruang seluas-luasnya bagi kalangan swasta yang tertarik mengambil peran menata kawasan dan pemukiman kumuh di Solo.

Menurutnya, hingga saat ini masih banyak pemukiman yang butuh penataan seperti Mojo, Semanggi, dan Sangkrah. Terkait dengan proyek ini Gibran akan menggunakan dana hibah yang diberikan oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sebagai prioritas  utama untuk melakukan penataan.

Selain itu Pemkot juga telah menggandeng Shoppe untuk menjalankan program yang sama di kawasan Semanggi Utara. Proyek ini sudah digarap sejak tahun 2022 lalu dan saat ini pemukiman tersebut telah terlihat lebih rapi, bahkan dilengkapi dengan aneka fasilitas yang memadai. Mulai dari area pendestrian, akses jalan, lampu penerangan, dan ruang terbuka.

Sebelumnya, Semanggi Utara merupakan sebuah kawasan yang sangat sepi. Namun seiring dengan perjalanan waktu, daerah ini menjadi semakin ramai dan padat karena ada penambahan jumlah penduduk lokal dan kehadiran kaum urban. Padahal pada sisi yang lain lahan yang tersedia justru makin menyempit.

Kemudian dalam perkembangannya menjelma menjadi kawasan kumuh karena belum ada penataan. Selanjutnya setelah ada program revitalisasi pemukiman, warga merasa senang karena dapat mempunyai hunian dan lingkungan yang lebih layak dan tidak berantakan lagi.

Saat ditemui oleh Gibran, mereka berjanji akan selalu menjaga kawasan ini agar tetap bersih dan rapi. Warga juga tidak mempermasalahkan meski ada sebagian yang harus menerima rumah baru dengan ukuran lebih kecil dibanding hunian sebelumnya.

Rumah Baca

Tidak hanya hunian baru dan lingkungan yang sangat tertata, warga Semanggi Utara juga memperoleh fasilitas lain berupa rumah baca. Sarana ini bisa dimanfaatkan untuk berliterasi, berkumpul, rapat, bermain, dan kegiatan positif lainnya.

Tri Harmanto, wakil dari PT Armada Hada Graha Magelang selaku kontraktor proyek tersebut mengaku jika semua dana kebutuhan untuk membangun sarana dan prasarana kawasan ini bersumber dari APBN. Menurut laporan dari Solopos, besarnya anggaran tersebut mencapai Rp29,6 miliar.

Khusus untuk rumah baca, desain arsitekturnya merupakan paduan dari gaya modern dan kearifan lokal. Tampilannya terlihat unik, mirip dengan kapal Rajamala yang ada di Semanggi Selatan.

Sarana tersebut memiliki satu ruang utama dan dua ruang terbuka. Untuk ruang utama dilengkapi dengan ventilasi dan lampu gantung untuk penerangan gaya klasik. Di sini terdapat sejumlah rak untuk menyimpan koleksi buku. Sedangkan ruang terbukanya, bisa digunakan untuk kegiatan membaca sambil duduk santai. Atapnya berbentuk atap kaca sehingga bisa menghemat penggunaan listrik untuk penerangan.