Solitour Gerald Situmorang Singgahi Lima Kota

882

edit-770-513

Soloevent.id – Sejak merilis debut album Solitude, Gerald Situmorang seolah tak ingin berhenti bergerak. Setelah sukses menggelar pesta album pertama yang dikemas dalam konser Night of Solitude, kini sang solois gitar bersiap mengadakan tur konser bertajuk Solitour.

Ada lima kota yang disinggahi Solitour yakni Rumah Opa, Malang (13 November); Ore Store, Surabaya (14 November); Double Decker Dining Restaurant, Solo (15 November); Teater Garasi, Yogyakarta (16 November); dan Impala Space, Semarang  (18 November). Dua kota lainnya, Bandung dan Jakarta, masih dalam pematangan konsep dan bakal menyusul di kemudian hari.

Dalam rilis yang diterima Soloevent, kota-kota tersebut dipilih karena memiliki atmosfer musik dan pasar yang cukup potensial. “Saya dan Tommy Pratomo [saxophonist, rekan tur Gerald Situmorang] memaikan musik instrumental. Itu sangat segmented. Lewat Solitour, kami ingin secara langsung mendekatkan musik instrumental kepada pendengar di sana. Mudah-mudahan bisa berkembang,” tutur pemain bas Barasuara ini.

Di masing-masing kota, tiket masuk dibanderol dengan harga berbeda. Malang (Rp35 ribu), Surabaya (harga tiket masuk ditentukan oleh pengunjung), Solo (Rp25 ribu), Yogyakarta (Rp35 ribu), Semarang (Rp35 ribu). Tiket hanya bisa didapatkan secara on the spot. Pertunjukan Solitour dimulai pada jam 19.00 WIB. Dalam konser ini, Gerald Situmorang bakal memainkan materi-materi dari proyek solonya itu.

edit-770-953

Solitude dirilis dalam dua versi: digital dan fisik. Solitude versi digital bisa dinikmati melalui layanan musik streaming seperti Apple Music, Spotify, Deezer, Amazon Music, Tidal, Google Play, dan Guvera sejak 7 September lalu. Selang satu bulan, album fisik mulai beredar.

Album instrumental tersebutl berisi 12 lagu yang didekasikan kepada sebuah ruangan studio yang mempunyai ikatan emosional bagi musisi 27 tahun ini. “Saya mendapatkan banyak inspirasi dari sana. Kurang lebih semua proyek yang saya jalankan, lahir dari tempat itu. Entah mengapa aura, reverb, sound yang dihasilkan ruangan itu mempunyai keunikan sendiri,” urainya.