Siap Digelar 29 April 2024, Solo Menari Mengusung Tema Animal Movement

78

Soloevent.id – Untuk kesekian kalinya Kota Solo akan turut merayakan Hari Tari Sedunia dan event budaya bertajuk Solo Menari ini akan digelar pada Senin, 29 April 2024. Lokasinya tersebar di sejumlah titik seperti Solo Safari, Taman Balekambang, Taman Sriwedari, dan Taman Banjarsari.

Pergelaran akbar tersebut akan mengusung tema Animal Movement yang mempunyai makna bahwa tari itu bukan sekedar gerakan tubuh belaka. Lebih dari itu bisa menjadi inspirasi bagi umat manusia agar mau belajar tentang kehidupan dan interaksi dengan alam beserta lingkungan. Bahkan dapat menjadi sarana penyelaras kehidupan manusia, sehingga bisa berdampingan bersama dengan semua makluk ciptaan Tuhan.

Selain itu bisa diartikan pula apabila gerakan hewan itu dapat memberikan konstribusi pada perjalanan kebudayaan umat manusia, terutama dalam bidang seni tari. Terlebih selama ini tak sedikit dari karya tari yang menjadikan gerakan hewan sebagai sumber inspriasi untuk menambah nilai keindahan dan estetia.

Berdasarkan rilis dari Jawa Tengah Calender of Events 2024, event Solo Menari 2024 akan memberi suguhan pada masyarakat berupa keindahan gerakan tari. Pertunjukan ini dikemas dengan tampilan apik, menarik dan tidak membosankan.

Jenis tarian yang ditampilkan dari jam 16.00 – 22.00 WIB tersebut tidak hanya berupa tarian tradisional saja, namun juga kreasi baru dan kontemporer. Semua akan dikemas melalui sebuah pertunjukan yang sangat spektakuler.

Masuk Dalam Daftar KEN

Saat ini pergelaran Solo Menari sudah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Selain itu ada tiga even lain yang digelar rutin di Solo dan ikut masuk dalam daftar KEN 2024.

Salah satunya adalah Grebeg Sudiro yang sudah digelar pada 18 Januari – 10 Februari 2024 lalu di Pasar Gede, Kelenteng Tien Kok Sie, hingga depan Balaikota Surakarta. Perayaan ini merupakan ajang untuk menyambut tahun baru Imlek sekaligus sebagai wujud alkulturasi budaya Cina dan Jawa.

Dalam bahasa Jawa, kata ‘grebek’ memiliki arti ramai atau riuh. Sedangkan ‘Sudiro’ diambil dari nama kampung atau kelurahan di mana ajang budaya ini digelar, yakni Sudiroprajan. Meski sebagian besar penduduknya berasal dari etnis Tionghoa, mereka bisa saling rukun dengan masyarakat Jawa.

Selain itu ada Solo Keroncong Festival yang menurut rencana akan diselenggarakan pada 19 – 20 Juli 2024 di lapangan Pamedanan Pura Mangkunegaran. Event tahunan ini pertama kali diadakan pada tahun 2009 dan setiap diselenggarakan dapat dinikmati oleh warga secara gratis.

Selanjutnya ada Internasional Mask Festival (IMF) atau festival topeng internasional. Bedasarkan keterangan dari laman surakarta.go.id, gelaran ini berbentuk pertunjukan kesenian tari dan dikombinasi dengan kesenian topeng.

Karena berskala internasional, tentu saja penampilnya tidak dari dalam negeri saja, tetapi ada pula yang berasal dari mancanegara. Sama seperti Solo Keroncong Festival, IMF juga menjadi even tahunan sejak pertamakali digelar tahun 2014.