Menggali Nilai-Nilai Lokal Untuk Membangun dan Memajukan Kota Solo

174

Soloevent.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta baru saja menetapkan pemenang Lomba Desain Ulang Logo Solo The Spriti of Java dan Maskot Rajamala. Sehubungan dengan hal ini ada sejumlah tokoh masyarakat yang memberi beberapa saran pada Pemkot Surakarta.

Salah satunya yaitu melibatkan komunitas untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya lokal dalam rangka membangun dan memajukan Kota Solo. Selain itu Pemkot juga diminta agar memberi edukasi dan memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan branding Solo.

Forum Diskusi

Hal ini mengemuka dalam sebuah forum diskusi yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surakarta pada Selasa, 13 Desember 2022. Dalam rilisnya Solopos melaporkan, dialog yang berlangsung di Hotel Novotel tersebut dihadiri oleh Sri Hastjajo yang merupakan wakil dari kalangan akademi.

Pada kesempatan tersebut dia menekankan, pemberdayaan komunitas dan masyarakat itu mempunyai nilai yang tak kalah penting dibanding upaya yang dilakukan oleh para pelaku usaha. Terutama dalam urusan peningkatan branding Kota Solo.

Pendapat senada disampaikan oleh General Manager Petit Hotel, Wening Damayanti. Dia memberi ketegasan bahwa pembangunan kota tidak bisa mengandalkan logo dan brand saja, tapi juga edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya langkah ini, masyarakat dapat lebih siap memberi konstribusi terhadap implementasi nilai-nilai budaya Jawa dan Solo.

Sebelumnya pada 19 Oktober 2022 lalu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka melalui akun twiternya mengaku bahwa sebenarnya logo lama itu masih relevan. Tapi pada sisi lain tetap butuh penyegaran tanpa perlu mengubah slogan atau tagline Solo The Spirit of Java beserta makna yang terkandung di dalamnya.

Selain itu Gibran berharap penyegaran tersebut dapat bertahan menghadapi perubahan zaman hingga limabelas tahun mendatang. Logo yang sebelumnya dipakai selama ini merupakan hasil ciptaan tahun 2005 atau sekitar tujuhbelas tahun lalu.

Anggota tim teknis panitia Lomba Desain Ulang Logo Solo The Spirit of Java, Irfan Sutikno yang ikut hadir dalam diskusi ikut berpendapat. Melalui peluncuran logo baru muncul asa lain jika ketetapan ini dapat membantu menghidupkan dan menggairahkan kembali industri pariwisata di Solo.

Irfan bercerita, gairah masyarakat untuk berkonstribusi membangun kota kadangkala mengalami penurunan dan melemah. Kemudian dengan adanya logo kota yang baru, semangat tersebut bisa semakin bergelora lagi. Selain itu yang tak kalah penting, bisa memunculkan dorongan besar bagi masyarakat luar Solo untuk datang ke kota ini baik dengan tujuan wisata, belanja, hingga investasi.

Peserta dialog berikutnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Surakarta, Retno Wulandari menyatakan, penggantian logo merupakan wewenang Gibran selaku Wali Kota Surakarta. Dia juga menekankan, pergantian ini harus mendapat dukungan dari semua pihak.

Bukan itu saja, Retno menjelaskan pula bahwa pembangunan kota terutama di bidang industri pariwisata tak boleh berhenti begitu saja setelah ada pergantian logo. Bahkan pergantian ini harus diaplikasikan dalam berbagai perencanaan kegiatan serta dijiwai oleh para stakeholder.