Memotret Tubuh Yang Berbicara

1020

EDIT 770 513

Soloevent.id – Mike Hapsari berdiri mematung di sebuah tiang bangunan. Tiang itu ditutupi kain lentur yang juga membungkus seluruh tubuhnya. Setelah mendapat aba-aba, Mike mulai menggerakkan tubuhnya secara perlahan.

Diiringi musik ambience, gerakan-gerakannya bertambah lebar tapi masih dalam tempo lambat. Namun, sesekali Mike membuat gerakan-gerakan mengentak sekejap yang tak terduga. Seiring waktu berjalan, Mike semakin larut dalam eksplorasi tubuh dan properti.

Dari dalam kelambu itu Mike seakan-akan menceritakan sesuatu lewat olah tubuhnya. Di luar kelambu, berjarak lebih kurang dua meter darinya, belasan fotografer mengabadikan polah tingkah Mike. Mike adalah subyek bidikan kamera mereka. Para fotografer itu tampak khusyuk memburu setiap gerakan Mike.

Tulisan di atas adalah gambaran dari Dance Conceptual Photography #2 yang digelar di Tenant Building 3rd Floor We Eatery & Drinkery Alila Solo Hotel, Jumat (20/1/2017). Event yang diadakan oleh DF Conceptual ini adalah wadah eksplorasi para penghobi foto.

Dance Conceptual Photography #2 merupakan event hunting foto yang dikonsep dalam pertunjukan tari. Jika biasanya foto model dihadirkan dalam bentuk statis, di acara ini sang model terus bergerak lewat tarian. Dari sisi artistik dan lokasi pemotretan turut diperhatikan guna mendapat hasil foto ciamik.

“Body Talk” – itulah judul gelaran ini – dibagi dalam tiga sesi. Setelah Mike Hapsari, Widya Ayu Kusumawardani jadi nomor dua yang unjuk gigi. Widya yang berkostum jingga, menari di sudut gedung. Kali ini, kekontrasan coba dihadirkan. Sesi pertama dan kedua berlangsung selama 15 menit.

Di sesi ketiga, Mike dan Widya tampil bersama selama 30 menit. Sesi ini adalah penggabungan sesi pertama dan kedua. Para penari membungkus dirinya dalam kain lentur merah yang tidak transparan, sehingga tiap kali wajah penari menempel di kain akan menciptakan sisi misterius yang fotogenik.

Creative Director Dance Conceptual Photography #2, Ika Nurdita Larasati, menyampaikan, tarian yang dibawakan murni improvisasi. “Setelah tema ditentukan, saya lontarkan ke penari untuk membuat gerakan-gerakan imajinatif. Yang saya tekankan ke penari adalah gerakannya harus jujur,” jelasnya sembari menambahkan bahwa gerakan-gerakan tersebut dikonsep khusus untuk kebutuhan fotografi.

Koordinator DF Conceptual, Dhea Fandari, mengatakan, Dance Conceptual Photography akan digelar lagi tapi dengan konsep tari berbeda. “Tahun ini kami merencanakan menggelar 12 event. Tema dan lokasi selalu beda,” jelasnya.