Ini Alasan Gibran Ingin Ubah Nama Jl. Diponegoro Jadi Jl. Ngarsopuro

255

Soloevent.id – Belum lama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menelurkan suatu wacana untuk mengubah nama Jl. Diponegoro menjadi Jl. Ngarsopuro. Walau demikian hal ini tidak mengandung arti Jl. Diponegoro akan dihilangkan begitu saja, tetapi akan dipindah ke jalan yang lain.

Sehubungan dengan hal ini, terdapat beberapa ruas jalan yang sudah diusulkan untuk memakai nama Jl. Diponegoro dan di antaranya yaitu seputaran Manahan. Keputusan ini akan diambil sambil memperhatikan perkembangan yang ada.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka menegaskan hal tersebut saat berjumpa dengan pewarta dari Solopos di Balai Kota Surakarta. Menurutnya perubahan nama jalan ini masih sebatas wacana. Tujuannya adalah agar branding atau nama Kota Solo sebagai tempat tujuan wisata bisa lebih meningkat.

Nama Ngarsopuro Lebih Familiar

Gibran juga mengungkapkan apabila selama ini nyaris tidak ada wisatawan maupun pengunjung yang datang ke kawasan Ngarsopuro kemudian menyebut Jl. Diponegoro. Sejauh ini mereka lebih akrab dan familiar dengan sebutan Ngarsopuro.

Gibran menjelaskan pula, seandainya nanti Jl. Diponegoro benar-benar diubah maka proses adminitrasinya bisa berjalan dengan cepat. Alasannya karena yang bertempat tinggal di area tersebut tidak terlalu banyak. Sebagian besar merupakan toko dan ada beberapa sekolah saja serta satu kantor kelurahan.

Diakui oleh Gibran, saat ini pihaknya masih melakukan konsultasi bersama sejumlah pihak, termasuk kalangan budayawan. Bukan itu saja, putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini menceritakan apabila inisiatif pergantian nama jalan tersebut tidak datang dari dirinya saja, tapi juga ada masukan dari para pegiat pariwisata dan budayawan.

Selama ini kawasan Ngarsopuro memang lebih dikenal sebagai salah satu public area atau ruang publik yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Selain toko dan sekolah, terdapat aneka spot yang dilengkapi dengan coffee shop. Di sini pula terdapat Pasar Antik Triwindu yang sering jadi jujukan pelancong untuk belanja benda-bena lawas dan suvenir khas Solo.

Program Revitalisasi

Sejak beberapa bulan terakhir ini kawasan Jl. Diponegoro atau Ngarsopuro hingga Jl. Gatot Subroto (Gatsu) sedang menjalani program revitalisasi. Beragam fasilitas untuk pejalan kaki turut ditambah, mulai dari tempat duduk, lampu penerangan, kanopi dan lainnya. Guiding block yang berfungsi sebagai petunjuk untuk penyandang disabilitas juga disediakan.

Sedangkan di Perempatan Pasar Pon dibangun dua gapura, masing-masing berada di sisi selatan dan utara perempatan. Untuk bagian selatan, menggunakan desain seperti gapura Gladak dan menggunakan warna khas Keraton Kasunanan, Sedangkan bagian utara identik dengan gapura khas Pura Mangkunegaran berwarna hijau.

Seiring dengan berjalannya proyek revitalisasi, untuk sementara event Night Market atau Pasar Malam Ngarsopuro yang biasanya digelar tiap akhir pekan dipindahkan ke Jl. Bhayangkara sebelah barat Stadion Sriwedari. Menurut rencana apabila proyek tersebut telah selesai, akan kembali lagi ke Ngarsopuro dan diperluas hingga Gatsu.