Grebeg Mulud Sekaten Solo, Tradisi Ngalap Berkah

393

Soloevent.id – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar Grebeg Mulud Tahun EHE 1956 di halaman Masjid Agung Solo, Sabtu (8/10/2022). Dalam acara ini sepasang gunungan diarak dari Kori Kamandungan menuju Masjid Agung Solo.

Sepasang gunungan tersebut adalah jaler (laki-laki) dan estri (perempuan). Gunungan jaler melambangkan laki-laki. Sementara gunungan estri melambangkan perempuan. Keduanya memiliki makna bahwa di kehidupan ini, laki-laki dan perempuan akan berdampingan.

Untuk isiannya, gunungan jaler berisikan hasil bumi, artinya makanan-makanan yang masih mentah. Seperti, polo kependem, polo kesrimpet dan polo gumantung. Ada tiga unsur yang artinya seorang laki-laki harus bekerja, dinamis dan mencari penghidupan bagi keluarganya. Sementara gunungan estri, berisi makanan siap saji. Artinya seorang perempuan harus siap mengolah hasil bumi menjadi makanan untuk kebutuhan hidup keluarga.

Tradisi Grebeg Mulud ini sudah ada sejak dahulu, turun temurun hingga sekarang. Sebagian masyarakat percaya ini tradisi ngalap berkah. Banyak yang rela berdesak-desakan untuk ikut berebut gunungan.

Salah satu masyarakat yang menyaksikan tradisi Grebeg Mulud, Saminah (50) warga Klaten. “Saya selalu nonton grebeg mulud ini, biasanya saya mampir juga untuk melihat gamelan. Ini saya datang bersama rombongan naik kereta kelinci,” ujarnya di Kori Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Grebeg Mulud Sekaten merupakan tradisi puncak dari Keraton untuk memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.  Di perayaan Sekaten 2022 ini, masyarakat bisa melihat hiburan pasar malam di Alun-Alun Utara dan panggung musik di Alun-Alun Kidul. Selain itu, banyak jajanan dan mainan tradisional khas Sekaten, seperti celengan gerabah, perahu othok-othok, arum manis, jenang, dll.