Fakta Menarik Stadion Manahan Yang Diajukan Jadi Venue Piala Dunia U-17

184

soloevent.id – Walikota Surakarta, Gibran Rakabumingraka menegaskan kesiapannya apabila Solo ditunjuk jadi venue penyelenggaraan ajang Piala Dunia U17 2023. Menurut rencana, pergelaran ini akan berlangsung pada 10 November – 2 Desember 2023. Penentuan ini telah diumumkan oleh FIFA pada Jumat, 23 Juni 2023.

Jika nanti Solo benar-benar terpilih menjadi venue ajang internasional tersebut, dapat dipastikan akan mengambil Stadion Manahan sebagai lokasi perlombaan. Bukan hal aneh, karena stadion ini sudah menerapkan standar internasional.

Sebelumnya, stadion yang memiliki kapasitas 20.000 penonton ini pernah digunakan sebagai tempat berlangsungnya ajang olahraga difabel terbesar di ASEAN, Paragames 2011. Selain itu ada sejumlah klub sepakbola yang pernah memilih sebagai markas seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, hingga Persis Solo.

Pernah Jadi Tempat Latihan dan Lomba Pacuan Kuda

Pada zaman dahulu sebelum jadi stadion, tempat tersebut merupakan sebuah lapangan yang sering digunakan oleh para prajurit Pura Mangkunegaran untuk latihan berkuda. Pada perkembangan selanjutnya lapangan ini dibangun dengan desain yang lebih baik dan dilengkapi dengan tribun penonton.

Selanjutnya setelah Indonesia merdeka dan masuk era pemerintahan Orde Baru, oleh Presiden Soeharto, diadakan pembangunan kembali dan fungsinya diubah jadi stadion sepakbola. Selain itu namanya ikut berubah jadi Stadion Manahan dan peresmiannya dilakukan pada 21 Pebruari 1998.

Stadion Manahan di Masa Sekarang

Pada tahun 2018 dilaksanakan renovasi besar-besaran di Stadion Manahan. Tujuannya agar dapat dipakai untuk menggelar even olahraga maupun ajang skala internasional lainnya.

Program ini pertamakali dilakukan ketika Pemerintah Kota (Pemkot) berada di bawah kepemimpinan Walikota FX Rudi Hadyatmo. Kemudian oleh penggantinya, Gibran Rakabumingraka, diteruskan lagi sehubungan dengan terpilihnya Solo sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Namun sayang sekali, ajang yang sedianya dilaksanakan pada 20 Mei – 11 Juni 2023 ini dibatalkan. Kendati demikian Gibran tidak patah semangat dan tetap melanjutkan program revitalisasi tersebut. Kemudian ketika Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, dia langsung mengusulkan Stadion Manahan sebagai venue perlombaan.

Selain yang terbesar kedua di Indonesia setelah Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Stadion Manahan berada di lokasi yang sangat strategis. Tidak hanya mudah diakses saja, posisinya juga tidak terlalu jauh dari stasiun kereta api, terminal bus, dan bandar udara.

Lebih dari itu, fasilitasnya sangat lengkap bahkan sudah menggunakan rumput Zoysia Japonica yang berakar kuat dan berwarna lebih hijau. Jenis rumput ini pula yang saat ini ditanam di Stadion GBK. Demikian pula dengan sistem drainasenya, dijamin tidak menimbulkan genangan air meski hujan turun dengan deras.

Kemudian jika digunakan untuk menggelar pertandingan malam hari, juga memenuhi syarat karena sudah dilengkapi penerangan berkekuatan tinggi dan berteknologi LED. Sehingga sangatlah wajar apabila Stadion Manahan tidak hanya menjadi kebanggaan warga Solo saja, namun seluruh masyarakat Indonesia.