Dato Sri Tahir, Pengusaha Tajir dan Suka Membantu Pembangunan Kota Solo

223

Soloevent.Id – Belum lama ini Walikota Surakarta, Gibran Rakabumingraka mengadakan pertemuan dengan Dato Sri Tahir guna membicarakan kelanjutan proyek pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo. Pekerjaan yang memerlukan anggaran antara Rp400 miliar hingga Rp600 miliar ini didanai sendiri oleh Dato, melalui Tahir Foundation.

Selama ini Dato Sri Tahir dikenal sebagai salah satu pengusaha papan atas Indonesia dan mempunyai jiwa sosial tinggi. Bahkan dia juga sering disebut sebagai filantropis, suatu istilah yang ditujukan pada seseorang yang suka mengambil peran aktif untuk berusaha saling membantu sesama manusia.

Sehingga tidak mengherankan banyak sekali kegiatan sosial yang terekam dibanding aktivitasnya di dunia bisnis. Beliau merupakan sosok yang tidak hanya sukses secara finansial saja, tapi juga amal sosial. Untuk melancarkan kegiatannya di bidang sosial tersebut, dia mendirikan sebuah yayasan yang dinamakan Tahir Foundation.

Terkenal Hingga Luar Negeri

Menurut keterangan dari beberapa sumber, jiwa sosial yang tinggi dan melekat pada diri Dato Sri Tahir ini tak hanya terkenal di Indonesia saja, namun juga di luar negeri. Bill Gates yang merupakan orang terkaya dunia asal Amerika turut mengakui hal ini.

Sikap suka saling berbagi yang acap dilakukan oleh Dato Sri Tahir ini biasanya lebih diutamakan pada dunia pendidikan dan kegiatan sosial. Dia tidak segan mengeluarkan dana bantuan senilai Rp1 triliun untuk mengadakan pelatihan bagi calon tenaga kerja wanita (TKW) yang ingin bekerja di luar negeri.

Selain itu beliau juga pernah memberikan sumbangan armada bus tingkat Transjakarta ke Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta sebanyak 10 unit. Langkah lain yang tak kalah menimbulkan kegembiraan bagi orang lain adalah pengobatan gratis bagi para penderita kanker khususnya anak-anak.

Di Solo sendiri, Dato Sri Tahir pernah mengasih sumbangan mobil listrik antik gaya klasik sebanyak 8 unit dan masing-masing senilai Rp1,8 miliar. Tujuan dari langkah ini yaitu untuk membantu menggiatkan dan mempromosikan objek-objek wisata yang ada di Kota Solo.

Berasal Dari Keluarga Sederhana

Dato Sri Tahir sebenarnya berasal dari keluarga sederhana. Pria kelahiran Surabaya, 26 Maret 1952 ini memiliki ayah yang berprofesi sebagai pembuat becak. Sedangkan ibunya turut membantu pekerjaan bapaknya tersebut dan berperan menjadi tukang cat.

Dalam kondisi serba kekurangan tersebut, Dato Sri Tahir bisa berhasil menyelesaikan pendidikannya di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya pada tahun 1971. Sesudah itu pemuda yang sempat punya keinginan jadi dokter ini mendapatkan beasiswa dari Nanyang Techological University, Singapura.

Sambil kuliah Dato Sri Tahir mulai merintis usaha dengan cara membeli baju wanita dan sepeda di Singapura kemudian dijual lagi di Indonesia. Dari sinilah akhirnya dia berhasil tampil sebagai pengusaha tajir di tanah air. Namun tentu saja kesuksesan ini dilalui dengan usaha keras dan sifat pantang menyerah khususnya ketika menghadapi banyak rintangan.