Buaian Manis Danilla Di Malam Yang Gerah

1179
BUAIAN MANIS DANILLA DI MALAM YANG GERAH

BUAIAN MANIS DANILLA DI MALAM YANG GERAH

Soloevent.id  – Malam itu udara Taman Balekambang sedikit gerah. Namun, sekitar pukul 20.30 WIB ada “angin segar” yang membelai. Kesejukan itu bernama Danilla Jelita Poetri Riyadi. Sang biduan muda tersebut menghembuskan musik jazz-pop nan segar bagi para concert goers yang memadati konser April Mop: Music on the Park, Jumat (15/4/2016). Selain musik nan aduhai, rekahan senyum dari paras ayunya serta racun buaian manis Danilla berhasil membuang sejenak rasa gerah yang melanda.

Bersama band pengiringnya, Danilla menjadikan “My Favorite Things” sebagai salam pembuka. Lagu benuansa bebop yang diisi instrumentasi melodius di bagian interlude-nya ini menjadi sajian manis di awal penampilan Danilla.

“Selamat malam, Solo. Ini adalah penampilan kedua saya di sini. Dulu saya pernah main di Solo pada 2014. Dahulu saya belum tampil full band. Malam ini saya juga membawa pianika saya yang bernama Eko. Eko senang berada di Solo,” katanya sebelum membawakan “Buaian”.

Usai membuai dengan “Buaian”, perempuan kelahiran 12 Februari 1990 itu mengajak penonton memasuki ruang gloomy bersama lagu favoritnya di album Telisik, “Junko Furuta”. Tak ingin berlama-lama larut dalam sendu, Danilla segera memainkan satu nomor bernafas bossa nova, “Senja di Ambang Pilu”.

Mungkin karena terlalu bersemangat dan ditambah cuaca gerah, Danilla yang sedari lagu pertama menggerai rambut akhirnya memutuskan untuk menguncirnya. Bagi beberapa penonton pria, karena saking terpesonanya, melihat Danilla menguncir rambut menjadi sebuah pemandangan nan menakjubkan. Mereka serentak mengucapkan, “Aduuuhhh.” Mendengarnya, Danilla membalasnya dengan sunggingan senyum sambil berkata, “Kenapa?”

Danilla dan rekan-rekan band-nya kembali memainkan alur pementasan. Sebuah nomor bertempo pelan, “Terpaut Oleh Waktu”, tampil menjadi lagu kelima. Untuk menaikkan lagi mood penonton, Danilla menggeber lagu terbarunya yang berjudul “Liar”. Berbeda dari lagu-lagu dari album Telisik, “Liar” digarap lebih upbeat dan lebih kental karakter popnya.

Selepas “Liar”, “Wahai Kau” disuguhkan sebagai tembang ketujuh. Sebelum memulai “Ada di Sana”, Danilla sedikit memberikan saran bagi seseorang yang ingin mengungkapkan perasaannya. “Jika tidak bisa mengungkapkan dengan kata, pakailah nada,” ujarnya. Salah satu tembang andalan Danilla itu cukup berhasil memancing sing along dari baris penonton.

Lebih kurang 45 menit Danilla menghibur penonton April Mop: Music on the Park. Mengakhiri perjumpannya, Danilla memainkan lagu pamungkasnya, “Berdistraksi”, yang tak kalah menghasilkan koor massal.