Better Than Broadway FIB UNS Ajak Penonton Rasakan Sisi Kemanusiaan

1090
BETTER THAN BROADWAY FIB UNS AJAK PENONTON RASAKAN SISI KEMANUSIAAN

BETTER THAN BROADWAY FIB UNS AJAK PENONTON RASAKAN SISI KEMANUSIAAN

 

“…Aku mengirimkan wabah penyakit kepada warga desa ini supaya rasa kemanusiaan kalian terbangun. Jangan malah kalian terlelap dalam harta bendamu…

Dialog di atas diucapkan oleh “Tuhan”. Ia telah mempunyai rencana. Wabah penyakit yang disebarnya di sebuah desa nan miskin, merupakan ujian yang ia berikan. “Tuhan” ingin mengetes seberapa besar rasa kemanusiaan yang dimiliki oleh para orang-orang berduit.  Apakah mereka akan menolong, atau malah mengabaikannya?

Penyakit yang menyerang organ dalam dan luar itu pertama kali menjangkiti sepasang suami-istri nan harmonis. Karena sudah tak berdaya oleh serbuan virus itu, sang istri akhirnya meninggal. Tak ada yang bisa dilakukan oleh si suami kecuali satu: dia berjanji kepada istrinya untuk menolong warga desa yang juga terjangkiti penyakit. “I promise you, I’ll do anything to help them,” ucapnya sembari bersimpuh di samping jasad sang istri.

Suasana semakin bertambah runyam saat dua orang tetangga menuduh keluarga itu sebagai pembawa virus di desa mereka. Sang suami diusir dari desanya. Walaupun dicampakkan, tapi janji yang ia ucap tetap dipenuhinya. Ia mengembara ke kota, berharap belas kasih seorang pejabat dan sebuah perusahaan yang beberapa waktu lalu sempat memberikan donasi kepada desanya.

Namun apa yang ia dapati? Pejabat dan  direktur perusahan  menolak mentah-mentah permohonan pria itu. Ia malah diusir dan dimaki. Lelaki itu berjalan gontai. Penyakit yang dideritanya semakin memburuk. Dalam kondisi sekarat, dia mengucapkan sepatah kalimat. “My dear, I’m sorry. I can’t fulfill my promise,” tuturnya perlahan. Pria itu akhirnya meninggal.

Akan tetapi “Tuhan” berkata lain. Perjuangannya yang berujung kematian itu justru membuka pintu hati seorang wakil perusahaan yang ia mintai tolong. Sembari terduduk dalam tangis, ia berujar, “Kematianmu tidak sia-sia. Aku berjanji padamu untuk menolong mereka.”

Yap, tulisan di atas merupakan cerita pertunjukan “Master of Puppet” yang dipentaskan oleh Better Than Broadway (BTB) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Inggris Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (7/5/2015) malam, di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo.

Repertoar yang disutradarai oleh Ishlah Ma’ruf Syahroni ini adalah salah satu dari dua pementasan yang digelar dalam Better Than Broadway Fascinating.Menurut Ketua Panitia BTB Fascinating, Ratna Olivia, dalam pertunjukan kali ini BTB ingin membicarakan tentang sisi kemanusiaan. “Dari dua pentas ini, kami ingin mengajak penonton untuk bisa lebih menggali rasa kemanusiaan yang ada di diri kita,” tuturnya saat ditemui Soloevent.

Selain “Master of Puppet”, dipentaskan pula drama berjudul “Are You Human?” yang disutradari oleh Yonathan Kurniawan. Pentas BTB Fascinating adalah program kerja Art Division HMJ Sastra Inggirs FIB UNS. Pentas ini merupakan ajang pengenalan bagi anggota baru, sebelum mereka melangkah ke pentas yang lebih besar di akhir tahun.