Wih, Lima Kuliner Khas Solo Ini Harganya di Bawah Sepuluh Ribu!

1352

Soloevent.id – Satu hal yang enggak boleh kamu lewatkan ketika main ke Solo adalah berburu kuliner. Yap, Kota Bengawan memang terkenal dengan kuliner-kuliner khas yang bikin lidah bergoyang plus murah. Beberapa di antaranya bakal Soloevent bahas di bawah.

1. Brambang Asem

Jajanan tradisional ini termasuk simpel. Dilihat sekilas hanya ada daun (biasanya memakai ubi jalar atau kangkung/bayam) yang disiram sambal berwarna cokelat. Sambalnya merupakan campuran cabai, terasi, dan gula jawa. Ada dua bahan lain yang ditambahkan, yakni bawang merah (brambang) dan asam (asem). Campuran sambal itulah yang membuat kuliner ini dinamakan brambang asem.

Rasa brambang asem itu pedas, manis, asam, dan beraroma bawang merah. Biasanya sambal brambang asem itu bisa bikin keringatan. Tapi, apabila kamu enggak tahan pedas, kamu bisa me-request sama penjualnya ingin menggunakan berapa cabai.

Kalau kamu makan brambang asem, kurang  pas rasanya jika enggak ditemani tempe gembus. Tempe yang terbuat dari ampas tahu ini rasanya manis, sesuai dengan kuliner khas Solo yang terkenal manis.

(Harga: sekitar Rp5.000,00)

2. Putu Bumbung

Penjual putu bumbung gampang banget dikenali. Kalau ada orang mendorong gerobak, terus ada bunyi melengking “nguuuuunggg”, kemungkinan besar dia adalah penjual putu. Zaman dulu, putu bumbung dijual secara dipanggul. Seiring perkembangan zaman, para penjualnya menjajakan dengan gerobak, ada juga yang memakai sepeda.

Rasa putu bumbung manis gurih. Putu dibuat dari tepung beras yang diisi gula jawa. Saat disajikan, putu ditaburi parutan kelapa.

Kue ini cara masaknya dikukus. Cara memasaknya unik. Bahan dimasukkan ke dalam tabung bambu kecil, lalu dikukus di atas tungku. Nah, bunyi melengking tadi merupakan efek uap tungku yang dipanaskan. Setelah matang, adonan disodok pakai bambu.

(Harga: satu biji Rp1.000,00)

3. Opak Angin

Bentuknya memang mirip, tapi jangan salah, ini bukan karak atau kerupuk. Salah satu jajanan khas Solo ini terbuat dari campuran ketan dan gandum.

Rasanya gurih dan ada sedikit manis-manisnya. Keunikan cemilan ini adalah proses pembuatannya yang dibakar dengan bara api dan tanpa menggunakan minyak. Selain itu, opak angin harus dimasak satu per satu, agar mendapatkan rasa yang khas.

(Harga: Rp3.000,00-Rp5.000,00 per bungkus)

4. Kue Leker

Kue ini mungkin salah satu peninggalan Belanda. Dalam bahasa Belanda, lekker artinya enak. Dan memang benar kue ini enak.

Bisa dibilang kue leker adalah crepe-nya wong Solo, tapi dengan tekstur yang lebih kering dan renyah. Leker dibuat dari telur, tepung terigu, susu, gula, dan air. Cara pembuatannya sama seperti serabi solo. Adonan tersebut dituang di atas wajan mini yang telah panas. Kue leker tradisional biasanya diisi bubuk cokelat dan pisang.

(Harga: Rp1.000,00-Rp2.000,00)

5. Gempol Pleret

Minuman segar khas Solo enggak cuma es dawet telasih, ada juga gempol pleret. Pernah mencicipi?

Es gempol pleret terdiri dari gempol dan pleret. Gempol berbentuk bulat, sedangkan pleret menyerupai pangsit. Keduanya dibikin dari tepung beras dan sagu. Saat menyajikan, gempol dan pleret disiram dengan santan. Sebagai pemanis, santan diberi gula jawa cair.

Jika hanya memakan gempol dan pleretnya saja, hanya terasa gurih. Beda lagi kalau kamu menyertainya dengan menyeruput kuahnya. Guruh dan manis langsung berbaur di mulutmu.

(Harga: Rp6.000,00-Rp9.000,00)



Mau merasakan kuliner-kuliner khas Solo di atas? Kamu bisa menemukannya di event Traditional Dessert Festival yang diadakan di The Sunan Hotel Solo, 28-29 Oktober 2019 mendatang. Meski diselenggarakan di hotel, kamu bisa mencicipi menu-menu tersebut dengan harga seperti biasanya.