Wazem Concert Jadi Kolaborasi Orkestra Dan Band Indie Pertama Di Solo

1065
WAZEM CONCERT JADI KOLABORASI ORKESTRA DAN BAND INDIE PERTAMA DI SOLO

WAZEM CONCERT JADI KOLABORASI ORKESTRA DAN BAND INDIE PERTAMA DI SOLO

Wazem Concert akhirnya mewujudkan mimpinya menjadi pertunjukan pertama di Kota Solo yang mengkolaborasikan musisi-musisi indie dengan grup orkestra. Minggu (20/3/2016) malam, bertempat di Taman Balekambang, lima band indie Solo Raya – Fisip Meraung, Sisi Selatan, Vitamin C, Tanpa Batas, dan Nothing Special – serta seorang solois gitar – Febri Kurniawan – unjuk kebolehan menjajal pengalaman barunya bersama grup Bengawan Symphony Orchestra. Di tangan Bengawan Symphony Orchestra, lagu-lagu para musisi itu mendapat nyawa baru.

50-an personel Bengawan Symphony Orchestra membuka repertoar dengan lagu instrumental “Smooth Criminal”. Harmonisasi string dan brass section menjadi identitas di nomor yang dipopulerkan oleh Michael Jackson tersebut.

Band humorcore, Fisip Meraung, menjadi penampil selanjutnya. Di sesi pertama, trio beranggotakan Taufiq Cahya Sudirman (vokal-gitar), Megananda “Amek” (vokal-bas), dan Radius Bonifasio (drum) ini membawakan lagu andalannya, “Gedang Goreng”. Usai dipoles dengan musik orkestra, lagu berdurasi satu menitan ini dapat tersaji agak panjang .

Nuansa megah tercipta saat band metalcore asal Wonogiri, Sisi Selatan, menggelontorkan raungan distorsi di lagu anyarnya, “Water”. Kesan megah sudah tercium saat intro dibawakan. Dentingan keyboard menjadi jalan pembuka untuk masuknya biola dan cello. Suasana memuncak saat vokalis Sisi Selatan, Ronald, memecah malam dengan teriakannya.

Febri Kurniawan tak kalah menarik. Mengandalkan gitar kebanggaannya, ia memainkan lagu instrumental manis ciptaannya, “Rain in the Afternoon”. Riff gitar melodius yang dimainkannya, ditambahi unsur string, menjadikan lagu ini lebih kuat.

Bengawan Symphony Orchestra membuat “Rain in the Afternoon” sangat cocok didengarkan sewaktu matahari berangsur pulang di ufuk barat. “Saya bangga diajak kolaborasi di acara ini. Apalagi Bengawan Symphony Orchestra menambahkan beberapa instrumen yang mampu menjadikan lagu ini indah,” tutur Febri sebelum menggeber lagu tersebut.

Dua band pop punk, Vitamin C dan Tanpa Batas, tampilkan kekuatan muda nan energik. Hentakan beat cepat yang disuguhkan lewat nomor “Jangan Berhenti” dan “Tante Vera”, mampu diimbangi oleh personel Bengawan Symphony Orchestra. Aksi berbeda ditampilkan oleh unit punk rock Kota Bengawan, Nothing Special. Berbeda dari versi originalnya, “Tak ‘kan Menyerah” dihadirkan dengan garapan lebih kalem.

Di sesi kedua, aksi menarik disajikan para penampil. Di awal sesi kedua, Bengawan Symphony Orchestra berkolaborasi dengan Aditya Ong Permadi dari Solo Jazz Society. Lagu ingar-bingar milik Nirvana, “Smells Like Teen Spirit”, digarap lebih kalem dengan sentuhan musik jazz berketukan ganjil. Pun dengan Sisi Selatan. “Message from Gaza” dibawakan dengan lebih emosional.

Menutup jalannya Wazem Concert,perwakilan penampil tampil sepanggung untuk membawakan satu  lagu legendaris “Kerangka Langit” milik sesepuh rock Kota Solo, Kaisar.