Tari Cry Jailolo Dipentasksan Di SIPA 2017

1362

CRY-JAILOLO-01

 

Soloevent.idTinggal menunggu beberapa hari lagi, gelaran akbar Solo International Performing Arts (SIPA) 2017 bakal ditabuh. Salah satu event Kota Solo ini bakal dilaksanakan pada Kamis-Sabtu (7-9/9/2017) di Benteng Vastenburg.

 

SIPA 2017 akan menampilkan pertunjukan seni dari delapan negara, yakni Indonesia, Australia, Chili, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Ada satu delegasi lagi sebenarnya, yakni Selandia Baru. Ketika berita ini dibuat, mereka sedang dalam proses konfirmasi.

 

Nah, para pengisi acara tersebut nantinya bakal menyuguhkan bermacam pertunjukan, mulai dari tari, musik, dan teater.

 

Salah satu pementasan yang bakalan disajikan di SIPA 2017 adalah “Cry Jailolo”. Pentas tari tersebut merupakan karya dari maskot SIPA 2017, Eko Supriyanto.

 

Tari kontemporer yang telah dipentaskan di banyak negara ini menceritakan tentang kehancuran terumbu karang dan biota laut di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, yang disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya pengeboman dan buang sampah sembarangan.

 

“Karya ini dibuat pada 2013. ‘Cry Jailolo’ bermula saat saya dipaksa Bupati Halmahera Barat untuk menyelam di sana. Dari situlah saya akhirnya mendapatkan ide cerita ‘Cry Jailolo’,” terang Eko saat jumpa pers di Jackstar Resto & Café, Sabtu (2/9/2017).

 

Tarian yang dibawakan oleh tujuh penari dari Halmahera Barat ini sudah dipentaskan di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Solo, Australia, Eropa, dan beberapa negara di Asia. Seniman yang telah meraih gelar profesor ini menambahkan, “Cry Jailolo” akan menjalani tur hingga 2018.

 

Selain Eko’s Dance Company, delegasi dalam negeri pada SIPA 2017 antara lain Otniel Tasman (Banyumas), Danang Pamungkas (Solo), Riau Rhythm Chambers Indonesia (Riau), Teater Tetas (Jakarta), dan masih banyak lagi.

 

(Foto: YouTube)