Tak Cuma Hiasan, Lampion Ternyata Punya Filosofi Mendalam

2333

Soloevent.id –  Perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan pernak-pernik berwarna merah. Salah satunya lampion. Hiasan ini wajib ada ketika Imlek tiba. Dikutip dari beberapa media online, lampion dikenal dengan sebutan deng long atau deng cai.

Tradisi memasang lampion sudah ada sejak lama dataran Cina, tepatnya waktu era Dinasti Xi Han sekitar abad ke-3 Masehi. Pada zaman dulu, lampion sudah dibuat dari kertas, kain, atau kulit binatang.

Selain sebagai hiasan, lampion juga bagian dari seni lukis, hiasan gunting kertas, origami, dan sulaman. yang kerangkanya dibuat menggunakan bahan bambu, kayu, rotan, batang gandum, tanduk hewan, dan bahan logam.

Awalnya, pembuatan lampion berbarengan dengan terciptanya teknik pembuatan kertas. Lampion ini berbentuk bulat yang di dalamnya diisi dengan cahaya lilin ataupun lampu. Ketika lampion dinyalakan, ada cahaya merah yang bersinar. Ini melambangkan harapan dan semangat menyala-nyala.

Lampion juga bermakna usaha, harapan, dan doa yang terbaik kepada Sang Pencipta. Dengan adanya lampion, seseorang akan selalu diberikan kebahagiaan dan keberuntungan yang mengiringi setiap langkahnya.

Bagi masyarakat Tionghoa, lampion atau lentera merah juga memiliki arti kebersamaan, persatuan, bisnis yang lancar dan sukses, keberuntungan, semangat, kebahagiaan, dan yang terpenting adalah penerangan hidup.



Selain itu, menurut legenda, lampion digambarkan sebagai pengusir kekuatan jahat yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan.