Syuting Nagabonar Reborn, Rifky Alhabsyi Alami Kecelakaan

1205

Soloevent.id – November ini, ada satu lagi film Indonesia yang tayang di bioskop. Nagabonar Reborn judulnya. Film yang disutradarai Dedi Setiadi ini mengangkat cerita legendaris masyarakat Batak di Sumatera Utara. Film ini awalnya populer pada tahun 1987. Pemerannya kala itu adalah aktor kawakan Dedy Mizwar.

Sabtu (23/11/2019), para pemain Nagabonar Reborn, seperti Rifky Alhabsyi, Delano Daniel, Roby Tremonty, Ely Sugigi, Rita Matumon  hadir didampingi Dedi Setiadi dan Gusti Randa (produser) ke Solo Grand Mall buat nonton bareng.

Kata Produser Nagabonar Reborn dan pemilik Gempita Tjipta Perkasa (rumah produksi Nagabonar Reborn) Gusti Randa, film ini banyak melibatkan artis-artis muda biar lebih diterima pasar milenial.

Salah satunya Rifky Alhabsyi. Mantan pesepak bola ini mengaku sangat bersyukur bisa dilibatkan di film. Ia berperan sebagai Kapten Lukman yang merupakan sosok oportunis, pandai berstrategi, dan sangat berhati-hati.

Saat syuting, pria kelahiran 9 Mei 1984 itu sempat mengalami kecelakaan saat menunggangi kuda. Waktu itu, kudanya tidak terkontrol, sehingga dia terpaksa lompat. “Untungnya tanahnya becek, jadi waktu jatuh tidak ada luka atau patah tulang, cuma bajunya jadi kotor semua,” jelasnya kepada media sambil tertawa.

Rifky mendalami tokohnya dengan melihat film Nagabonar versi 1987. Aksen Batak dipelajarinya dari teman-temannya, selain itu untuk memperkuat budaya Batak, dia sering membaur ke masyarakat Medan di sela-sela syuting.

Artis muda lainnya adalah Delano Daniel yang memainkan tokoh Kapten Bastian. Ia mengaku menikmati proses syuting film ini, meksipun sering menghadapi cuaca yang kurang bersahabat karena hujan hampir setiap hari.

Gusti Randa membocorkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Puan Maharani muncul dalam film ini. Dia menjelaskan tidak ada unsur politik dalam pelibatan Puan. Putri Megawati Soekarnoputri itu digambarkan sebagai sosok dari pusat yang memberikan surat edaran dari Presiden. “Karena saat itu Indonesia dipimpin Soekarno, jadi kita libatkan Puan yang kebetulan adalah cucu dari Soekarno sebagai pembawa edaran surat dari pusat,” jelasnya.



Film ini rilis di bioskop Indonesia pada 21 November 2019.