Solo 24 Jam Menari 2017 Beri Panggung Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

1121

SOLO-24-JAM-MENARI-2017

Soloevent.id – 3.000 penari dipastikan bakal memeriahkan Solo 24 Jam Menari 2017. Tak hanya Solo, penari-penari tersebut juga berasal dari kota-kota lain. Bahkan, ada juga yang datang dari luar Pulau Jawa. Mereka akan membawakan beragam tarian, seperti tradisional, kontemporer, kesenian rakyat, dan lain-lain.

Di antara penampil, terdapat anak-anak spesial dari SLB Negeri Karanganyar dan SLB BCD Autis YPALB Karanganyar. Anak-anak penyandang tunarungu dan tunugrahita itu rencananya menyajikan Tari Topi dan Tari Kelinci. Jika tida ada perubahan, mereka bakalan beraksi di Pendhapa Ageng ISI Surakarta pada 29 April 2017 jam 10.00-10.15 WIB.

Diajaknya anak-anak berkebutuhan khusus tersebut merupakan perwujudan tema Solo 24 Jam Menari 2017, “Merayakan Migrasi Tubuh”. “Mereka juga bagian dari kita dan harus dihormati,” ujar Ketua Pelaksana Solo 24 Jam Menari 2017, Dwi Wahyudiarto, saat ditemui Soloevent, Kamis (20/4/2017).

Dwi mengungkapkan, justru tarianlah yang menjadikan kepercayaan diri anak-anak itu tumbuh. Tari adalah alat mereka untuk menunjukkan jati diri bahwa mereka adalah manusia sempurna, “Mereka nanti akan didampingi conductor,” jelasnya.

Sementara ini baru dua kelompok yang diajak bergabung dalam Solo 24 Jam Menari 2017. “Kami masih mencari terus dan berharap ada kelompok yang bisa tampil di gelaran pembuka Solo 24 Jam Menari 2017,” imbuh lelaki yang berprofesi sebagai dosen di ISI Surakarta ini.

Lebih lanjut Dwi menerangkan bahwa “Merayakan Migrasi Tubuh” adalah penggambaran dari kekuatan tarian. “Tari mengajarkan manusia untuk terus bergerak. Saat menari itulah manusia menyampaikan pesan moral sambil menyebarkan kejujuran, keadilan, cinta kasih, kebersamaan, dan lain-lain,” katanya.

Solo 24 Jam Menari merupakan agenda tahunan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk merayakan Hari Tari Dunia. Edisi kesebelas ini bakalan digelar di area kampus 1 ISI Surakarta pada 29-30 April 2017.