SIPA 2016 Hadir Dengan Konsep Baru

1070

IMG_20160906_120352

Soloevent.id – Pergelaran akbar Solo International Performing Arts (SIPA) 2016 siap dihelat. Event ini bakal diselenggarakan selama tiga hari, Kamis-Sabtu (8-10/9/2016) malam, di Benteng Vastenburg. Seluruh delegasi dari dalam dan luar negeri telah menyiapkan karya-karya terbaik untuk menghibur masyarakat Solo dan sekitarnya.

Para penampil nantinya akan unjuk gigi di panggung 36 x 20 meter. Dinding-dinding Benteng Vastenburg bakalan jadi latar belakang panggung SIPA 2016. Panggung utama juga ditunjang dengan dua sayap tambahan di sisi kiri dan kanannya yang diberi sentuhan artistik minimalis. Tak hanya itu, tata lampu dan suara digarap secara berkualitas demi melarutkan penonton ke dalam dimensi “Maha Swara” SIPA 2016.

Ya, di edisi sewindu ini SIPA 2016 mengusung tema “Maha Swara”. Tema tersebut merupakan pesan kemanusiaan yang ditebar lewat pertunjukan seni. Melalui instrumen musik maupun gerakan-gerakan tubuh, para penampil asal dalam dan luar negeri akan menggelorakan semangat perdamaian, pelestarian alam, dan persahabatan, serta hal-hal baik lainnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, 60 persen sajian SIPA 2016 adalah musik. Hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan dengan tema. Sedangkan 40 persen lainnya berasal dari suguhan tari dan performance art.

Musisi-musisi dalam negeri yang bakal menghangatkan panggung SIPA 2016 antara lain Dewa Budjana, Maya Hasan, Kua Etnika, Vicky Sianipar, dan masih banyak lagi. Sedangkan delegasi luar negeri diwakili Rodrigo Parejo (Spanyol), Philip Graulty (Amerika Serikat), Blessing Chimanga (Zimbabwe), dan lain-lain.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan, SIPA dengan konsep barunya ini diharapkan mampu menjadi magnet bagi penonton. “Dalam satu malam, kami menargetkan ada 10 ribu pengunjung. Kami berharap 50 persen dari penonton adalah wisatawan,” ungkapnya dalam jumpa pers di Double Decker Casual Dining, Selasa (6/9/2016).

Memasuki edisi kedelapan tahun, Direktur Solo International Performing Arts, Irawati Kusumorasri, mempunyai keinginan agar SIPA menjadi etalase pasar seni pertunjukan dunia.