Semarak Pesta Solo Thrift Day di Solo Grand Mall

605

Soloevent.id – Solo Thrift Day #3 digelar di Solo Grand Mall tanggal 16-20 Februari 2022. Event gokil dengan tema semarak pesta ini memang lagi tren di kalangan anak muda. Solo Thrift Day kali ini ngumpulin lebih dari 100 tenan dari berbagai daerah di Indonesia.

Ada berbagai macam produk branded yang siap bikin kamu kelihatan tambah kece tanpa bikin kantong jebol. Berbagai macam outfit harian ala-ala bisa kamu cari dan padu-padankan disini. Panitia acara, Nando membeberkan, “Ini pestanya buat para thrift lover, kami gelar kembali karena banyak anak muda yang ingin mencari barang-barang thrift. Maka kami fasilitasi lengkap di satu tempat. Disini juga ada baju untuk anak-anak dan berbagai pernak-pernik lainnya,” katanya di Basement Solo Grand Mall (ex Hypermart), Minggu, (20/2/2022).

Event Solo Thrift Day #3, Banyak barang thrift dengan kualitas yang masih bagus dijual disini. Kamu bisa bebas memilih barang apa saja yang jadi inceran kamu dengan berbagai diskon menarik tentunya.

Solo Thrift Day juga enggak hanya menjual barang-barang preloved saja tapi juga ada berbagai macam acara, seperti, hiburan musik dengan band lokal dan festival kuliner.

Di event ini juga ada promo besar-besaran seperti promo sale up to 90%, buy 1 get 1, ‘trade in market’ di Solo Thrift Day #3 dan pengundian hadiah 1 unit sepeda motor di hari terakhir event. Kamu enggak dikenai biaya masuk alias gratis.

FYI, tentang barang thrifting atau barang bekas memang jadi tren. Fashion Thrift awal mulanya ditandai dengan adanya mass-production of clothing (produksi masal pakaian) pada revolusi industri di akhir abad ke-19. Karena pada masa itu terjadi produksi pakaian secara besar-besaran, harga pakaian baru pada masa itu menjadi sangat murah dan terjangkau. Maka tak jarang banyak masyarakat yang langsung membuang pakaian yang baru dipakai beberapa kali saja.

Kebiasaan tersebut menyebabkan limbah pakaian menjadi menumpuk. Limbah pakaian yang makin menumpuk hari demi hari biasanya akan diambil oleh para pelancong karena pada dasarnya pakaian tersebut masih sangat layak untuk dipakai, hal ini menyebabkan sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat untuk memakai pakaian bekas. Tren tersebut masih sering dilakukan sampai beberapa tahun setelahnya. Hingga saat ini, tren memakai pakaian bekas kembali muncul lagi dan akrab disebut dengan thrifting.