Revitalisasi Keraton, Ini Pesan Jokowi Untuk Gibran Usai Bertemu di Jogja

196

Soloevent.id – Pada akhir pekan lalu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka sempat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Yogyakarta. Gibran mengaku dalam pertemuan ini dia mendapat pesan khusus, terutama terkait dengan masalah-masalah yang sekarang masih menderu di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta.

Berdasarkan keterangan dari Solopos, Presiden Jokowi bersama keluarganya memang mengadakan liburan akhir pekan pada awal tahun kemarin dengan berwisata di Candi Prambanan. Dalam kesempatan ini, Gibran menjumpai Presiden Jokowi yang tak lain merupakan ayahnya sendiri di Yogyakarta.

Gibran menceritakan, ayahnya dulu pernah mencoba mendamaikan anggota keluarga keraton yang sedang bersengketa. Isi dari perdamaian ini memiliki bukti hitam di atas putih. Sehingga semuanya harus bersedia menunjukan sikap gentleman agreement atau mengikuti semua perjanjian yang telah disetujui bersama.

Ketika bertemu dengan wartawan di Balai Kota Surakarta pada Senin, 9 Januari 2022 kemarin, Gibran juga menegaskan akan meneruskan komitmen tersebut. Ditegaskan pula, dirinya hanya bisa membantu Keraton Kasunanan jika sudah tidak ada sengketa lagi.

Kendati demikian Gibran juga mengaku tidak punya niat berburuk sangka dan suuzon. Dia tetap santai dan yakin jika semua masalah yang terjadi di Keraton Kasunanan bisa selesai.

Bertindak Hati-Hati

Secara lebih gamblang Gibran juga menuturkan, Presiden Jokowi minta pada dirinya agar selalu bertindak hati-hati. Bukan itu saja, dia memberikan keyakinan pula tidak akan mencari bantuan dana melalui Presiden Jokowi untuk melancarkan program revitalisasi Keraton Kasunanan.

Gibran lebih tertarik membuat rencana pendanaan dengan caranya sendiri. Kemudian jika proyek tersebut telah berjalan dan selesai, karena bukan merupakan asetnya maka tetap menjadi milik keluarga keraton.

Selanjutnya Gibran membandingkan dengan kondisi saat ini di Pura Mangkunegaran. Dirinya merasa lebih mudah menjalin komunikasi dan memanfaatkan segala potensi yang terdapat di istana tersebut. Misalnya menggelar berbagai event, promosi bersama, dan sebagainya.

Hanya saja pada sisi yang lain Gibran mengaku bahwa sebenarnya tidak terlalu sulit mengadakan hubungan dengan keraton. Namun yang membedakan adalah banyaknya orang yang harus dilibatkan. Padahal dia sangat berharap semua agenda dapat berjalan dengan cepat dan lancar.

Bersikap Kooperatif

Diungkapkan, sejauh ini semua anggota keluarga keraton bisa menunjukan sikap yang kooperatif. Sehingga Gibran makin percaya semua rencana dapat sukses dan sekarang tinggal menyisakan urusan masterplan revitalisasi dan pendanaan.

Sehubungan dengan hal ini, Gibran telah berdiskusi bersama adik dari Paku Buwono XIII, G. K.R. Wandansari (Gusti Moeng) dan beberapa saudaranya yang lain. Dalam diskusi tersebut dibahas hasil kerjasama antara keraton dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait dengan pembuatan master plan revitalisasi.

Meskipun belum mempelajari secara detail master plan tersebut, Gibran berjanji akan membentuk tim kecil yang terdiri dari keluarga inti keraton dan akademisi. Tindakan seperti pernah dilakukan Gibran bersama Mangkunegara X sebelum membuat Taman Pracima yang sebentar lagi akan dibuka untuk umum.