Rayakan HUT Kota Solo Ke-270 Dengan Fashion Show

914
TIGA DESAINER MUDA TAMPILKAN KARYA BERNUANSA BATIK__

TIGA DESAINER MUDA TAMPILKAN KARYA BERNUANSA BATIK__

The Sunan Hotel mempunyai cara tersendiri untuk merayakan HUT Kota Solo ke-270. Momentum tersebut, coba dituangkan ke dalam gelaran Royal High Tea & Fashion Show yang bertemakan “Young Urban Etnic”, Selasa (17/2/2015).

Seperti nama tema acaranya, semangat kaum muda sangat terasa di perhelatan kali ini. Pasalnya, hotel berbintang empat tersebut menggandeng tiga desainer lokal yang menjadi nafas baru dalam bidang tata busana Kota Bengawan. Mereka adalah Robin Karebet, Monique Garcia, dan Fiifey.

Fashion show kali ini, ketiganya mempertontonkan rancangan yang mempunyai keterkaitan satu sama lain: energi muda ditunjukkan dalam warna-warna cerah, dan desain baju yang tegas. Walaupun bertajuk “urban”, tidak serta merta khasanah lokal mereka tinggalkan.

Dengan mengusung konsep kombinasi antara kain batik dan bahan modern, mereka ingin menunjukkan kecintaan terhadap budaya lokal, tapi dalam sudut pandang anak muda. Jika biasanya batik diidentikkan sebagai sesuatu bersifat formal, maka apa yang dipertontonkan oleh ketiga desainer muda tersebut adalah kebalikannya. Batik – dalam perspektif mereka – menjadi sesuatu yang eye catching dan bisa luwes dikenakan saat menghadiri acara-acara yang bertemakan anak muda.

Robin Karebet tampil pertama. Mengusung tema “Summer Queen”, Robin menunjukkan enam koleksi busana yang seksi pun elegan. Menonjolkan batik bermotif bunga-bunga dengan desain yang pas tubuh, para model terlihat anggun saat berlenggak-lenggok di catwalk Narendra Restaurant The Sunan Hotel.

Usai Robin, Monique Gracia tampil dengan konsep The Garden Lady. Desainer yang masih menempuh pendidikan di jurusan Kriya Seni Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS ini menampilkan enam rancangan berwarna cerah, dengan permainan cutting kerah geometris dan rok pendek, yang terinspirasi dari bunga tulip dan matahari. Busana party dress yang tidak terlalu glam ini terlihat anggun dengan motif barik kawung yang menjadi dasarannya.

Perancang busana terakhir sore itu, Fiifey, menampilkan kebaya modern berkerah halterneck dan off shoulder. Gaun malam yang diusungnya merupakan perpaduan antara batik Pekalongan dengan lace dan korneli. Agar terlihat lebih manis, Fiifey menambahkan aksesoris berupa bros berbentuk bunga.

Public Relations Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, menuturkan tampilnya ketiga desainer muda tersebut dalam Royal High Tea & Fashion Show, merupakan bentuk dukungan pihak hotel kepada pegiat fashion. “Kami memberikan ruang bagi anak muda yang memiliki talenta di bidang fashion. Kehadiran mereka tentunya akan menyemarakkan perkembangan fashion di Kota Solo,” tutur Retno sesaat sebelum acara dimulai.