Pesan Keberagaman Dalam Tur Bonita & The Hus Band

1122

Soloevent.id – Bonita & the Hus Band baru saja merampungkan tur ke 13 kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Diberi nama #BelongToEachOtherTour2017-Chapter 3, Bonita & the Hus Band mengawali perjalanan dari Banyuwangi pada 16 Mei dan menutupnya di Yogyakarta tepat di akhir Mei.

#BelongToEachOtherTour2017-Chapter 3 digagas untuk mempromosikan album kedua Bonita & the Hus Band, Rumah, yang dirilis 15 Desember 2016 lalu. Di tiap daerah, Bonita (vokal), Petrus Briyanto Adi (gitar), Jimmy Tobing (saksofon), dan Bharata Eli Ghulo (perkusi) bertemu teman-teman baru.

Pertemuan itu sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia dipenuhi unsur keberagaman. “Mereka adalah orang-orang yang penuh syukur, kebahagiaan, keserdahanaan, dan bersahaja. Musik kami diterima oleh mereka,” kata Bonita saat ditemui usai manggung di Muara Market, Kamis (30/5/2017).

Setiap tampil di masing-masing kota, Bonita & the Hus Band selalu menyelipkan pesan untuk menjaga keberagaman di Indonesia. “Kami curhat tentang keresahan kami. Salah satunya adalah resahnya kami terhadap Jakarta yang penuh dengan berita provokatif. Itu seperti berusaha memecahbelah bangsa,” ungkapnya.

Tak hanya melalui ucapan, mereka juga menyampaikan pesan keberagaman lewat lagu. Saat singgah di Kota Solo, Bonita & the Hus Band menutup pementasan dengan “Satu Hari Sebelum Esok”. “Lagu ini dibawakan dalam tiga bahasa daerah yang mewakili latar belakang kami,” ucap Bonita saat berada di panggung.

Kala itu, Bonita & The Hus Band juga sempat berkolaborasi bareng musisi perempuan asal Kota Bengawan, Endah Laras. Dua lagu ciptaan Ismail Marzuki, “Rindu Lukisan” dan “Rayuan Pulau Kelapa”, dinyanyikan secara apik.