Pentas Teater Golek, Pemeran Darim Ini Harus Bagi Waktu

1373

 

Soloevent.id – Teater Golek SMA N 4 Surakarta baru saja mengadakan Pentas Produksi “Kocak-Kacik” di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, 27 April 2017 lalu.

Naskah yang ditulis oleh Arifin C. Noer itu menceritakan tentang Darim yang sedang mencari jati dirinya yang jujur, suci, dan polos. Ia harus melewati banyak hambatan untuk menemukannya. Salah satunya adalah pandangan masyarakat yang menganggapnya sebagai lelaki suci yang bodoh.

“Seperti zaman sekarang kan juga banyak orang yang jujur dan suci tapi justru ditolak/disingkirkan masyarakat. Darim ditembak orang, dia dikoyak hakim yang digambarkan sebagai macan ganas, bahkan sampai istrinya saja ikut mengkhianati. Meskipun banyak halangan, dia tetap ingin mencari jatidirinya,” ungkap pemeran Darim, Audika Rama Dwiky, kepada Soloevent.

Sama seperti tokoh yang diperankannya, ternyata Rama juga mengalami kendala semasa proses. Satu di antaranya yaitu ia sedang disibukkan dengan kelulusan. Bagi pelajar kelas XII ini, ia harus pintar-pintar membagi waktu antara sekolah dengan teater.

“Kalau pas sekolah ya fokus sekolah, pas teater ya fokus teater. Waktu istirahat sekolah, saya juga coba menghafalkan naskah, begitu juga sebaliknya. Pas istirahat teater, saya kadang ya nyicil belajar, biar enggak sepaneng gitu,” katanya.

Supaya lebih mendalami Darim, ia perlu menyendiri sambil membaca naskah berulang kali agar fokus. Dia juga sering mengamati akting aktor-aktor senior. Buatnya, tokoh Darim tergolong berat untuk diperankan anak SMA. Di nasksah “Kocak-Kacik”, Darim punya karakter yang berbeda di setiap adegan. Kesulitan itu semakin bertambah karena latihan intensif hanya dua minggu.

Terlepas dari proses “Kocak-Kacik”, Rama mengaku keterlibatannya di teater bermula saat diajak temannya untuk membantu Teater Golek. Eh  ternyata dia ikut di-casting untuk lomba. Lama-kelamaan Rama jadi tertarik dengan dunia teater, khususnya seni peran. Saat kelas XI SMA, ia mulai aktif berteater.

Lelaki yang lahir pada 25 Juli 1999 ini sebelumnya pernah juga berperan sebagai Ngurah (lelaki asal Bali) dalam naskah “Bila Malam Bertambah Malam” karya Putu Wijaya dalam Festival Drama Pelajar Nasional. Di festival tersebut, Rama diganjar penghargaan “Aktor Pendukung Terbaik Nasional” atas totalitasnya berperan.

Selepas SMA, pria yang punya hobi sepakbola ini mengatakan masih ingin menekuni seni peran. “Mungkin saya bakal ikut UKM teater di kampus atau Sanggar Seni Kemasan, atau mungkin kalau ada tawaran casting buat proyek apa gitu bisa hubungi saya,” tutupnya.