Payung Teduh Dapat Ilmu Dari Album Live And Loud

1408

 

LIVE-AND-LOUND-PAYUNG-TEDUH

Soloevent.id – Awal 2017 ini, Payung Teduh mengeluarkan karya terbaru yang diberi nama Live at Yamaha Live and Loud. Album ini berisi lagu-lagu pilihan dari album Payung Teduh dan Duna Batas yang dirias menggunakan orkestra. Ada sebelas track di dalam album ini.

Bagi Payung Teduh, album yang diedarkan oleh Demajors ini menjadi album transit – mereka sebut juga sebagai “album 2,5” – menuju album ketiga yang sedang dikerjakan. Di album Live at Yamaha Live and Loud, kuartet folk ini menunjuk Sadrach Lukas sebagai produser. Menurut dia, ditambahkannya unsur orkestra supaya membikin lagu-lagu Payung Teduh terdengar lebih berwarna.

Sadrach mengatakan, proses pengerjaan album ini berkejaran dengan waktu. “Waktunya terbatas, cuma dua minggu. Padahal lagunya banyak dan aransemennya susah,” terangnya sewaktu mendampingi Payung Teduh dalam acara meet and greet di kampus Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Sabtu (8/4/2017).

Bahkan, saking mepetnya waktu – ditambah kesibukan personel Payung Teduh, tim orkestra cuma bisa berlatih dua kali bareng Is dkk. “Untungnya teamwork-nya bagus, walaupun sempat panik dan chaos. Ini hal yang baru bagi kami,” ujarnya.

Vokalis Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad, menyambut baik proses bersama tim orkestra ini. Menurutnya, eksplorasi ini membikin petualangan band-nya berlanjut. “Itulah yang namanya musik. Kalau mentok di situ saja petualangan pasti berakhir,” katanya.

Walaupun sempat grogi saat membuat album live ini, tetapi Is merasa bahagia karena bisa bertemu orang dan nuansa baru. Itu berarti ada ilmu baru yang bisa diserap. “Kami ingin merasa kecil lagi. Soalnya kami tahu bahwa kami belum tahu apa-apa dibandingkan orang lain,” tuturnya.

Di mata Is, album Live at Yamaha Live and Loud merupakan cara jitu mengupas karya-karya Payung Teduh. “Lewat ini kami ingin ‘memperkaya’ diri dengan segala hal yang belum dilewati,” jelasnya.