Pasar Tradisional di Solo Ini Punya Makna Sama, Kekayaan dan Kesejahteraan

215

Soloevent.Id – Belum lama ini Walikota Surakarta, Gibran Rakabumingraka mencetuskan keinginan mengubah Pasar Ngudi Rezeki dan Pasar Ngemplak menjadi pusat belanja oleh-oleh dan suvenir khas Solo. Bukan sekedar wacana saja, program tersebut akan secepatnya digarap dan diharapkan bisa rampung tahun ini juga.

Di luar itu semua, penamaan Pasar Ngudi Rezeki sendiri mempunyai makna menarik yaitu sebagai tempat untuk berusaha mencari rezeki. Uniknya lagi, ada sejumlah pasar tradisional lain yang juga mengandung arti hampir sama dan berikut ini adalah daftar lengkapnya :

  1. Pasar Klithikan Notoharjo

Selaras dengan namanya, Pasar Klithikan Notoharjo merupakan pusat bursa jual beli barang bekas atau klithikan dan berada di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon. Dalam bahasa Jawa, kata ‘noto’ mempunyai arti menata, sedangkan ‘harjo’ bermakna keberuntungan. Jadi makna lengkap dari penamaan ini adalah menata keberuntungan.

  1. Pasar Gede Hardjonegara

Sebetulnya Pasar Gede yang berhadapan persis dengan Balaikota Surakarta itu punya nama lengkap Pasar Gede Hardjonegara. Kata ‘hardjonegara’ sendiri menurut catatan sejarah, diambil dari nama seorang tokoh yang mendapat gelar kebangsawanan dari Keraton Kasunanan, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Hardjonegara.

Namun selain itu penamaan ini juga dapat diartikan sebagai pasar yang bisa memberi kesejahteraan pada warga negara. Sedangkan kata ‘gede’ punya makna ‘besar, karena pada saat dibuka pertamakali pada tahun 1930, pasar ini merupakan pasar terbesar di Solo.

  1. Pasar Bangunharjo

Pasar Bangunharjo yang terletak di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari juga memiliki arti sangat mendalam. Semua pasti tahu jika ‘bangun’ adalah sebuah istilah yang mempunyai makna membangun. Sehingga secara lengkap nama pasar ini dapat didefinisikan sebagai tempat membangun kesejahteraan.

  1. Pasar Sidomulyo

Berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Pasar Sidomulyo punya arti yang tak kalah menarik. ‘Sido’ adalah sebuah kata yang artinya ‘menjadi’, sedangkan ‘mulyo’, menurut bahasa Jawa punya arti jujur atau mulia. Dari sini bisa disimpulkan, Pasar Sidomulyo adalah pasar untuk menjadi orang jujur dan mulia terutama melalui kegiatan jual beli.

  1. Pasar Harjodaksina

Meski lebih sering disebut Gemblegan, nama asli dari pasar tradional yang terletak di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan ini adalah Pasar Harjodaksina. Dalam bahasa Jawa, ‘daksina’ adalah suatu kata yang artinya adalah selatan. Sehingga secara umum bisa diartikan sebagai pasar yang memberi kesejahteraan dan berlokasi di Solo bagian selatan.

  1. Pasar Rejosari

Pasar Rejosari merupakan pasar tradisional yang ada di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres. Dalam kamus bahasa Jawa, ‘rejo’ punya arti ‘makmur’, sementara ‘sari’ mengandung makna ‘utama’. Dari kombinasi dua kata ini dapat sebutkan bahwa Pasar Rejosari adalah suatu ruang untuk menemukan kemakmuran.

Itulah sederet nama pasar tradisional di Solo yang memiliki pesan dan makna filosofi tertentu, terutama yang berhubungan dengan kekayaan, kesejahteraan, dan kemuliaan. Semoga bisa menambah pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.