Pameran Meretas Kertas Digelar di Empat Tempat

1365

Soloevent.id – Pameran seni Meretas Kertas diselenggarakan di empat tempat berbeda di Kota Solo, yakni Galeri Seni Kampus II ISI Surakarta, Rumah Banjarsari, Balai Soedjatmoko, dan lobi kantor Harian Umum Solopos.

Gelaran seni ini yang diadakan oleh Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini menampilkan karya mahasiswa, dosen, komunitas seni, dan seniman yang telah dikurasi.

Peserta pameran Meretas Kertas: Visual Art Event di Galeri Seni ISI Surakarta terdiri dari peserta undangan, mahasiswa dan dosen dari FSRD ISI Surakarta, mahasiswa dan dosen dari FSRD UNS Surakarta, FKIP UNS, ISI Yogyakarta, Jurusan Seni dan Antropologi Budaya FIB Universitas Brawiiaya Malang, Institut Teknologi Bandung, Universitas Maranatha Bandung, UiTM Malaysia, dan Shah Alam Universiti Malaysia.

Panitia Meretas Kertas: Visual Art Event, Deni Rahman, mengatakan acara ini dirangkai dalam beberapa kegiatan, yakni pameran karya-karya seni rupa dengan segala variannya, yang bertolak dari segala hal yang berkait dengan kertas. “Lalu ada juga penerbitan buku kumpulan tulisan, yang diterbitkan bersama Balai Soedjatmoko dan FSRD ISI Surakarta. Para penulisnya dari beragam latar belakang keilmuan dan profesi. Kami juga mengadakan diskusi dan workshop pembuatan kertas daur ulang dan penciptaan karya seni rupa dari bahan kertas daur ulang. Acara tersebut diselenggarakan di Rumah Banjarsari,” ujarnya.



Untuk peluncuran buku, penulis-penulis yang berkontribusi di dalamnya meliputi Albertus Rusputranto F.A (Pengajar di FSRD ISI Surakarta), Andi Setiawan (pengajar Desain Interior UNS), Aris Arif Mundayat (peneliti dan pengajar program studi Sosiologi FISIP UNS), Bandung Mawardi (penulis esai, puisi dan resensi buku), Heri Priyatmoko (pengajar sejarah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), Ichwan Prasetyo (jurnalis Harian Umum Solopos), Muchus Budi R (pengelola redaksi detik.com biro Jateng DIY), Setiawan Sabana (seniman dan guru besar di FSRD ITB), dan Yunanto Sutyastomo (bekerja di Bentara Budaya Yogyakarta dan aktif di Soeracarta Heritage Society, Pawon Sastra dan PSNKI Realino).