Museum Sains dan Teknologi, Jadi Pelengkap Ruang Riset dan Akademik

213

Soloevent.id – Setidaknya dalam jangka dua tahun mendatang, Kota Solo akan mempunyai museum baru bernama Museum Sains dan Teknologi di Pedaringan, Kecamatan Jebres. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari pendiri sekaligus pemilik Mayapada Grup Dato Sri Tahir. Melalui Tahir Foundation, dia berperan sebagai investor atau penyandang dana.

Peletakan batu pertama sebagai tanda awal pembangunan museum ini telah dilakukan oleh Dato sendiri bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka pada Rabu, 25 Januari 2023. Dalam acara ini mereka menyempatkan diri melihat maket museum dan memberi sambutan pada semua tamu yang hadir.

Dato bercerita, ibunya merupakan seorang wanita yang berasal dari Solo. Berdasarkan alasan inilah dia tertarik membantu pembangunan Kota Solo dengan cara mendirikan museum. Baginya, hal ini menjadi wujud dari rasa syukur kepada Tuhan dan sebagai bentuk usaha untuk memberi manfaat pada orang lain.

Diungkapkan pula, pembangunan museum yang berlokasi pada sebuah lahan seluas 5 hektar ini memerlukan biaya antara Rp400 miliar hingga Rp600 miliar. Rilis Solopos menyebutkan, proyek tersebut ditargetkan bisa rampung pada tahun 2024 mendatang dan diharapkan dapat menjadi museum terbesar di Jawa Tengah.

Adapun fasilitas yang akan disediakan antara lain inner garden, rocket and aviation science exhibit, nature science exhibit, amphitheater, plaza, permaculture garden, dan flower garden.

Pelengkap

Pada sisi yang lain Gibran menjelaskan, pembangunan Museum Sains dan Teknologi merupakan sebuah langkah yang sangat bagus. Menurutnya, keberadaan museum ini dapat menjadi pelengkap bagi kawasan Solo Timur. Terutama terhadap bidang-bidang berhubungan dengan riset dan akademik.

Selama ini Solo Timur memang dikenal mempunyai beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Sebelas Maret dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. Di sini pula ada lembaga konservasi satwa, yakni Solo Safari dan Solo Technopark.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Surakarta Ahyani menyebutkan, museum ini adalah hibah untuk masyarakat Solo. Dia menegaskan pula bila proyek ini merupakan salah satu tindak lanjut dari cetak biru program pembangunan Pemkot Surakarta.

Pernyataan senada disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Surakarta Gaton Sutanto. Dia menambahkan museum tersebut bisa menjadi pelengkap Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti. Kawasan ini dapat dikembangkan menjadi objek wisata religi dan pusat pembelajaran wawasan kebangsaan.

Menurutnya keberadaan Museum Sains dan Teknologi beserta beberapa objek lain di kawasan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kepentingan ekonomi saja, namun juga pendidikan dan budaya. Khusus untuk museum, Gatot menegaskan pengelolanya tidak boleh orang sembarangan karena memiliki banyak sekali teknologi canggih.

Sehubungan dengan hal ini, Pemkot Surakarta akan mengajak pihak ketiga yang nanti akan berperan sebagai pengelola. Tapi sebelumnya tentu saja harus ada kesepakatan dan nota kesepahaman agar semua bisa berjalan dengan lancar.