Menabuh Bareng Awali International Gamelan Festival 2018

1762

Soloevent.id – Selama delapan hari, 9-16 Agustus, Kota Solo bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Gamelan Festival 2018. Pada Kamis (9/8/2018) sore, event ini melakukan Soft Opening di Plaza Sriwedari.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo; dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid membuka Soft Opening dengan melakukan pemukulan kendang dan kenong bersama.

Setelah seremoni itu, 73 kelompok yang telah berjajar di sepanjang citywalk Sriwedari hingga Benteng Vastenburg mulai menabuh gamelan. Beberapa di antaranya yaitu teatrikal gamelan yang merupakan kolaborasi murid SMP N 4 Surakarta dan Kemlaka Solo. Kemlaka adalah grup musik asal Solo yang menggabungkan instrumen tradisional dengan alat musik modern.

Lalu ada juga para pengrawit cilik dari SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Para murid SD yang terdiri dari kelas 3-6 tersebut sangat bersemangat memainkan gamelan.

Di Soft Opening itu, seluruh kelompok memainkan gending yang sama dalam waktu berbarengan. Salah satu komposer, Gondrong Gunarto, menyampaikan, Soft Opening ini adalah acara spektakuler. “Ini akan menjadi festival gamelan spekatakuler karena iringan nada gamelan bersahutan di sepanjang citywalk Jl. Slamet Riyadi,” ungkapnya.

Rudy berkata, sebagai langkah melestarikan gamelan, Pemerintah Kota Solo akan memberikan seperangkat gamelan slendro dan pelog kepada seluruh kelurahan yang ada di Kota Bengawan dan juga beberapa sekolah. “Gamelan merupakan karya adiluhung budaya leluhur yang harus dilestarikan,” terangnya saat memberikan sambutan.

Opening Concert International Gamelan Festival 2018 dengan tema “Homecoming” digelar pada malam harinya di Benteng Vastenburg Solo. Tiga komposer: Rahayu Supanggah (Solo), I Wayan Gde Yudane (Bali), dan Taufik Adam (Jakarta), akan memeriahkan. Ada juga penampilan kelompok gamelan Southbank Gamelan Players (Inggris) dan Kua Etnika.



Rangkaian acara Internasional Gamelan Festival 2018 bakalan digelar di beberapa tempat lain di Kota Solo, seperti Benteng Vastenburg, ISI Surakarta, Taman Budaya Jawa Tengah, Balai Kota, Balai Soedjatmoko, dan banyak lagi.