Makan Asik Yang Unik Di Solo Indonesia Culinary Festival 2017

1755

SEGO-WIWIT

Soloevent.id – Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2014, Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) terus konsisten mempromosikan aneka ragam kuliner yang ada di Kota Solo dan sekitarnya. Jika tahun lalu hanya ada 10 stan kuliner tradisional, 2017 ini SICF menampilan 40 stan makanan tradisional. Dari sekian banyak stan tersebut, ada beberapa yang unik dan mungkin belum familiar bagi orang Solo.

Pernah mendengar Dawet Lele? Kuliner satu ini memang berbeda dari dawet pada biasanya. Kenapa? Karena daging lele menjadi salah satu bahannya. Lele yang terkenal amis ternyata bisa diolah menjadi minuman segar oleh Maemunah, seorang ibu asal Boyolali.

Katanya, ide awal Dawet Lele tercetus saat Dinas Perikanan Boyolali mengimbau masyarakat untuk gemar makan ikan. Kala itu Maemunah melihat lele masih dipandang menjijikkan bagi sebagian orang.  Nah, agar masyarakat dan anak-anak mau makan lele, ia mengolahnya menjadi tidak biasa dan mengubah wujudnya menjadi cendol.

Caranya adalah daging lele dicampur tepung beras lalu dimasak kemudian disaring. Maemunah mengatakan rahasia hilangnya bau amis adalah dengan merendam daging lele menggunakan air cuka dan es batu kristal. Untuk pewarnanya memakai bahan alami yakni daun suji dan pandan.

Mugkin kamu merasa aneh dengan minuman ini. Namun, coba saja rasakan. Rasa dan teksturnya tidak berbeda dengan es dawet biasanya, kok. Seporsi Dawet Lele yang segar dan nikmat tanpa bau amis ini dihargai lima ribu Rupiah saja.

Kuliner lain yang tidak kalah unik di Solo Indonesia Culinary Festival 2017 adalah Nasi Wiwit khas Boyolali. Nasi Wiwit ini menjadi bagian dari upacara Wiwit yang menjadi wujud  syukur masyarakat petani Boyolali ketika akan melakukan panen. Yani sebagai pembuat dan penjual, mengatakan Nasi Wiwit sudah menjadi bagian dalam tradisi.

Hampir sama dengan nasi bancakan (syukuran) di Solo, Nasi Wiwit juga memakai nasi putih maupun nasi merah. Yang membedakan ialah isiannya. Nasi Wiwit terdiri dari ayam panggang, sayuran rebung, kedelai hitam, tempe waras, dan gereh petek. Bumbu urap menjadi pelengkap kuliner ini.

Semuanya tidak diolah menggunakan minyak, melainkan dimasak dengan cara disangat (dipanggang). Dengan merogoh kocek sepuluh ribu Rupiah, kamu sudah bisa menikmati Nasi Wiwit yang keberadaannya sudah sulit ditemui ini.

Solo Indonesia Culinary Festival 2017 bakalan berlangsung sampai Minggu (9/4/2017). Jangan sampai melewatkan makanan-makanan unik sekaligus lezat ini, ya!