Lima Menu Takjil Khas dari Berbagai Daerah di Indonesia

2822

Soloevent.id – Takjil merupakan makanan yang biasa disajikan sebagai menu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Banyak daerah di Indonesia yang punya menu-menu takjil khas. Berikut ini adalah lima di antaranya.

1. Jejongkong

Menu takjil ini berasal dari Lampung. Jejongkong merupakan pengembangan dari menu kolak. Bedanya, jejongkong berisi adonan tepung beras, tepung ketan, dan tepung kanji yang diberi warna dan perasan daun pandan.

Nama jejongkong diambil dari bahasa lokal yang berarti daun pandan. Beberapa orang kerap salah menganggap jejongkong sebagai cincau. Cincau warnanya agak bening, sedangkan jejongkong berwarna hijau muda.

2. Bubur Kampiun

Bubur khas Minang ini adalah campuran dari kolak pisang, bubur candil, bubur sumsum, dan ketan hitam.

Kampiun berarti pemenang. Nama itu disematkan karena sajian ini terasa istimewa bagi orang Minang. Biasanya, bubur ini disajikan untuk sarapan, tetapi pada bulan Ramadan menjadi hidangan berbuka.

Konon, bubur kampuin memiliki khasiat dapat menghilangkan lelah sehabis berpuasa.

3. Bubur Pedas Medan

Menu takjil khas Melayu dan Medan yang dibuat dari beragam bumbu rempah ini dimasak dengan tungku kayu bakar. Hasilnya, cita rasa pedas menggigit yang unik dan khas Melayu.

Bubur pedas ini kerap dibagikan kepada jamaah dan musafir di sekitar yang akan berbuka puasa di dalam area masjid.



4. Es Palu

Sulawesi Selatan punya menu takjil khas bernama es palu. Kuliner ini adalah perpaduan dari pisang kepok yang telah dikukus, dipotong, dan dicampur dengan tepung beras. Es palu bakal terasa semakin segar jika disajikan dengan sirup berwarna merah.

Meski berasal dari Sulawesi Selatan, tapi kuliner pelepas dahaga ini sekarang bisa ditemukan dan dinikmati di daerah-daerah lain.

5. Bubur Samin

Sekilas bubur khas Banjar, Kalimantan, ini tidak berbeda jauh dengan bubur pada umumnya. Perbedaannya terletak pada bumbunya yang terdiri dari kaldu sapi, rempah-rempah, sayuran, dan susu.

Setiap tahun, di Kota Solo, Jawa Tengah (tepatnya di Masjid Darussalam, Jayengan),  masyarakat pendatang dari Banjar yang ada di area Kelurahan Jayengan membagikan bubur samin ini ke masyarakat untuk berbuka puasa. Bagi-bagi bubur samin biasa dilakukan sehabis salat Asar.