Lewat Proses, Bikin Voca Erudita Satu Hati

759

Soloevent.id – Sudah lebih dari tiga dekade Voca Erudita (VE) berdiri. Unit Kegiatan Mahasisiwa (UKM) Universitas Sebelas Maret Surakarta ini kerap mengikuti berbagai kompetisi paduan suara, baik di dalam maupun luar negeri. Tak jarang mereka berhasil mengantongi gelar.

Saat talkshow di Radio Soloevent, Rabu (26/2/2020), Ketua Voca Erudita Muhammad Hazim Fauzi mengatakan sistem keikutsertaan antara kompetisi dalam negeri dan mancanegara berbeda. Untuk kompetisi dalam negeri biasanya VE mendapat undangan untuk partisipasi. Namun, saat mengikuti ajang internasional, VE (dan calon peserta lainnya) harus melakukan registrasi dahulu dan mengirimkan dokumentasi sebagai bahan audisi apakah bisa ikut berkompetisi atau tidak.

Proses menuju kompetisi merupakan hal krusial bagi Voca Erudita. Sebagai UKM yang beranggotakan mahasiswa aktif, banyak hal yang harus disesuaikan. Contohnya jadwal kuliah. Karena anggotanya berasal dari berbagai fakultas di UNS, sehingga perlu ada penyesuaian jadwal kuliah dengan kegiatan VE. Belum lagi ditambah hal-hal nonteknis lainnya. “Setiap anggota berbeda-beda situasi dan kondisinya. Jadi, untuk mendidik anggota agar lebih berkomitmen, harus dengan pendekatan yang berbeda pula,” jelas Hazim.

Selain faktor anggota, ada hal lain yang tak kalah urgen, yakni pendanaan. Setiap akan mengikuti kompetisi, terutama di luar negeri, mereka harus gencar mencari dana tambahan. Banyak cara yang dilakukan, misalnya pengajuan sponsor, bantuan dari UNS, iuran anggota, dan galang dana. Nah, untuk yang disebut terakhir, selain untuk menambah uang saku, galang dana juga menjadi ajang menambah kesolidan antaranggota. “Dari proses tersebut bisa menguatkan secara fisik dan mental. Dari sana pula bisa menciptakan ikatan antarpersonel. Kegiatan itu bikin satu padu dan satu hati,” jelasnya.



Meski sering mengikuti kompetisi tingkat dunia, Voca Erudita masih punya wishlist, yaitu mengikuti kompetisi paduan suara tingkat dunia, European Grand Prix for Choral Singing. Namun, untuk bisa masuk di ajang dunia tersebut harus lolos di salah satu kompetisi paduan suara yang diadakan di enam negara.