Letupan Semangat Kartini Dibahas di Royal High Tea

980

Soloevent.id – Menyemarakan Hari Kartini, The Sunan Hotel Solo menggelar Royal High Tea & Talk Show dengan mengambil tema Empower a Woman – Empower a Nation.”  Acara yang diadakan di Syailendra Ballroom, Selasa (16/4/2019), ini mengundang tokoh-tokoh wanita di Kota Solo. Mereka datang dengan mengenakan pakaian khas daerah-daerah di Indonesia.

General Manager The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara itu merupakan event rutin yang dikemas secara santai tapi menginspirasi.

Sore itu, acara bincang-bincang tersebut menghadirkan tiga wanita Solo sebagai narasumber, yaitu trainer dan motivator serta Ketua Pelaksana Putra Putri Solo R.Ay Febri Dipokusumo; Direktur Solo International Performing Arts Irawati Kusumoasri; dan General Manager The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari.

Topik yang dibicarakan ada 3 poin, yakni peran wanita dalam masyarakat, pentingnya pendidikan, dan wanita dalam kepemimpinan.

Sebagai motivator dan trainer generasi milenial, Febri berpendapat bahwa wanita harus memiliki peran dan berkontribusi dalam masyarakat. Peran itu bisa dimulai dari lingkungan keluarga, caranya dengan melibatkan anak dalam aktivitas keluarga.

“Melibatkan anak berarti ikut serta dalam mencetak tokoh-tokoh inspiratif masa depan. Maka dari itu wanita harus menjadi role model bagi anak-anak, baik itu anak kandung maupun anak didik dalam sebuah organisasi,” terangnya.



Mengenai pendidikan, Irawati menekankan bahwa pendidikan adalah hal penting bagi seorang wanita. Pendidikan dapat melatih dua aspek, yaitu olah rasa dan olah raga. Dua hal itu penting sebagai modal memahami toleransi dan tanggungjawab dalam komunitas atau masyarakat, serta memahami bahwa apa yang dimiliki oleh setiap orang adalah titipan dari Yang Mahakuasa.

Poin kepemimpinan dibahas oleh Retno. Sebagai General Manager yang memimpin karyawan dengan persentase 80% pria, dia tetap mengedepankan sikap profesional. Tidak ada diskriminasi gender saat menjalankan roda bisnisnya. Bahkan, Retno memiliki visi untuk merilis pemimpin-pemimpin wanita baru karena itulah yang menjadi standar seorang pemimpin.