Ketandan Fashion Challenge, Penuh Atraksi Budaya dan Beragam Kuliner

310

Soloevent.id – Sejak Jumat 19 Agustus 2022 hingga Minggu 28 Agustus 2022 mendatang ada acara yang sangat unik di Kota Solo. Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar satu event istimewa bertajuk Ketandan Fashion Challenge.

Atraksi yang baru pertamakali diadakan ini mengambil tempat di kawasan Pasar Gede atau tepatnya di Ketandan, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres. Animo tinggi datang dari masyarakat, dengan tanda hampir setiap hari gelaran tersebut selalu penuh oleh pengunjung terutama pada Sabtu dan Minggu malam.

Dalam event ini, para pengunjung selalu dimanjakan oleh berbagai ragam hiburan dan atraksi. Mulai dari wayang potehi, barongsai, pertunjukan musik, barongsai, fashion show atau peragaan busana, tarian modern dan tradisonal, cosplay, dan masih banyak lagi. Semua bisa dinikmati secara gratis karena tidak ada tiket masuk.

Pesta Kuliner

Menurut laporan dari Solopos, event budaya ini tak hanya dimeriahkan oleh beragam atraksi kesenian dan budaya saja namun juga kuliner. Bahkan yang lebih menarik lagi para pelaku industri di bidang tersebut mendapat kesempatan membuka stand sendiri, termasuk makanan nonhalal.

Jumlah keseluruhan stand kuliner yang tersedia mencapai 31 stand. Selain itu ada 21 stand lain yang digunakan untuk memamerkan dan mempromosikan produk-produk UMKM Solo.

Selama acara tersebut, ada dua masakan yang berhasil dan mampu mencuri perhatian para penikmat dan pecinta makanan nonhalal yaitu bakso babi dan babi kuah. Tidak sedikit yang harus antri dan rela menyantap santapan sambil berdiri karena banyaknya pembeli.

Bagi peserta stand makanan nonhalal sendiri, ini merupakan pengalaman pertama ikut pada event resmi pemerintah daerah. Sebelumnya mereka meski sudah lama berjualan makanan nonhalan, tapi tidak pernah terbuka seperti sekarang. Jadi hanya berani buka kedai di lokasi-lokasi tertentu saja.

Alkuturasi Budaya

Saat bincang-bincang dengan wartawan, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif Dispubar Solo Is Purwaningsih memberikan pesan khusus. Dia mengungkapkan, terselenggaranya atraksi ini merupakan hasil kerjasama Dispudbar dan masyarakat Ketandan.

Is juga menjelaskan bahwa tujuan lain dari event tersebut adalah untuk memeriahkan gelaran Solo Light Festival (SLF). Dalam acara ini kawasan Pasar Gede dihias dengan lampu lampion warna merah putih karena juga sekaligus untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77.

Ketandan terpilih sebagai tempat untuk mengadakan acara tersebut karena sejak dulu terkenal sebagai tempat berkumpulnya akulturasi beragam budaya, termasuk budaya kuliner. Khusus untuk kuliner nonhalal Is menegaskan stand yang menawarkan menu tersebut harus memberi tulisan pesan ukuran besar sehingga tak ada pengunjung yang terkecoh.

Kemudian bicara terkait target transaksi, Is menerangkan pihaknya tidak mempunyai target tertentu. Apalagi mengingat gelaran ini merupakan event yang baru pertamakali diadakan. Menurutnya yang paling utama adalah kegiatan tersebut dapat mengangkat kawasan cagar budaya di seputaran Kelenteng Tien Kok Sie sebagai objek wisata.