Kelir 45 Meter, Pergelaran Wayang Kulit Masuk Rekor Muri

1476
KELIR-45-METER-PERGELARAN-WAYANG-KULIT-MASUK-REKOR-MURI_

KELIR-45-METER-PERGELARAN-WAYANG-KULIT-MASUK-REKOR-MURI_

Dalam rangka memperingati HUT ke-69 TNI, serta sebagai wujud terimakasih kepada masyarakat, Korem 074/Warastratama Solo menggelar pergelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kayangan”, Selasa (7/10/2014). Ada keunikan dari acara yang digelar di halaman Makorem 074/Warastratama Solo itu.

Jika biasanya pertunjukan wayang hanya menampilkan satu dalang, pentas malam itu melibatkan lima dalang sekaligus, dengan berkonsep kolaborasi. Kelimanya yaitu Ki Bodronoyo Sura Agul-Agul, Ki Guna Sumarto, Ki Widodo Wilis, Ki Eko Sumarso, dan Ki Sigit Mursito.

Tidak hanya itu saja kespesialannya. Perhelatan tersebut menggunakan ukuran kelir yang tidak lazim, yakni 45 meter. Berkenaan dengan itu, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), tak segan memberikan penghargaan “Pergelaran Wayang Kulit dengan Kelir Terpanjang Sepanjang 45 Meter”, kepada pihak Korem 074/Warastratama Solo.

Tidak hanya itu, pihak Korem 074/Warastratama Solo, juga berhasil mencetak rekor pameran keris bertahta emas sebanyak 132 buah. “Pameran kali ini memecahkan rekor sebelumnya yakni 99 keris oleh Hadi Ahmad Sampurna Jaya dari Lampung, pada 1999 lalu,” jelas Manager Senior MURI, Paulus Pangka, yang mewakili Ketua Umum MURI, Jaya Suprana.

Ke-132 keris tersebut merupakan koleksi pribadi Begug Purnomosidi, yang turut didapuk menjadi dalang dalam pentas semalam suntuk itu. Pada kesempatan itu, mantan Bupati Wonogiri tersebut, juga berhasil menorehkan rekor sebagai “Pemilik Keris Tinatah Emas Terbanyak”.

Dalam sambutannya, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono (diwakili oleh Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Ibnu Darmawan), menyampaikan bahwa pergelaran seni budaya dapat membangkitkan nilai luhur dan mempererat integritas nasional, dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat masyarakat, terkhusus warga Jawa Tengah.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bahwa agenda tersebut merupakan kontribusi TNI dalam menjaga ketahanan nasional di bidang budaya. “Malam ini, saya kira, saudara-saudara yang hadir di sini mempunyai andil untuk melestarikan warisan kebudayaan kita,” jelasnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Kodam IV/Diponegoro telah berhasil mencatatkan nama mereka dalam buku rekor dunia, setelah menggelar acara musik campursari yang digeber selama 73 jam nonstop, pada 22 September 2014 lalu.