Ivan Ufuq Isfahan: Disabilitas Tak Hentikan Hobi Melukisnya

1307

Soloevent.id – Hari Sumpah Pemuda diperingati The Sunan Hotel Solo dengan menggelar pameran lukisan karya penyandang disabilitas, Ivan Ufuq Isfahan. Pameran digelar mulai 30 Oktober-13 November 2018, pukul 11.00-14.00 di lobi hotel.

Bersama ibundanya, Dewi Candraningrum, Ivan juga melukis scarf. Nah, syal-syal itu juga dipamerkan dan diperagakan di The Sunan Hotel Solo. Kolaborasi ibu dan anak tersebut dikemas dalam Fashion & Luncheon.

Siapakah Ivan Ufuq Isfahan?

Meski menyandang autisme dan mental retardation, bukan jadi hambatan Ivan untuk melakukan kegiatan postif. Pemuda kelahiran 6 Juni 2000 itu sejak kecil suka menggambar. Melalui kasih sayang tulus Dewi Candraningrum, Ivan bisa terus berkarya.

”Sewaktu anak saya lahir, semua anak menangis dan hanya anak saya yang tidak merespon kala itu. Dia sama seperti anak remaja pada umumnya, tapi ketika berbicara baru kelihatan ada yang beda,” kenang Dewi di Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo.

Bahkan, berkat Ivan, Dewi mulai senang melukis. “Dulu awalnya hanya membantu Ivan mencampur warna saat dia ingin melukis, tapi saya akhirnya pingin melukis juga,” kata Dewi.

Ivan dan gajah

Kata Dewi, Ivan sangat suka gajah. Dan itu kerap ditampilkan dalam lukisan. Karya-karya Ivan yang dipamerkan di The Sunan Hotel banyak yang bertema gajah.

Ivan menggunakan krayon saat melukis. Lukisan itu dituangkan di kertas A3 yang berbingkai raw wood dan akrilik, sehingga tidak akan pecah seperti kaca. Lukisan karya Ivan bisa kamu dapatkan dengan harga Rp1.500.000,00.

Fashion show “Scarf Story”

Selain berkarya di atas kertas, Ivan juga melukis di media kain scarf. Syal-syal itu juga dibawa ke The Sunan Hotel untuk dipamerkan dan ditampilkan dalam fashion show. Dirancang oleh Dewi Candraningrum, syal-syal bergambar gajah dan berbahan kain voal Turki itu memperindah busana para model.

Fashion show “Scarf Story of Mother & Son” menampilkan dua sequence. Tiap sequence ada lima busana. Kalau kamu tertarik membeli, scarf dijual dengan harga Rp750.000,00.

Sumbangsih untuk alam

Menurut Dewi, sebagian pendapatan dari lukisan dan scarf yang terjual bakalan didonasikan untuk konservasi gajah dan badak. “Ini adalah sedikit sumbangsih kami untuk Bumi,” ucap Dewi.

Karya Ivan pernah dipamerkan di beberapa kota

Sebelumnya, karya-karya Ivan pernah dipamerkan di Balai Soedjatmoko Surakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta, dan Hotel Majapahit Surabaya. “Ivan akan terus melukis dan semoga karya-karyanya menjadi kebahagiaan bagi para kolektornya,” tutur Dewi.

 

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, menyampaikan, peragaan busana dan pameran lukisan karya penyandang disabilitas ini untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. “Semoga kita bisa terus merawat keragaman, kesetaraan, dan keadilan lingkungan,” ujarnya.