Ikatan Komikus Solo Sebar Karya Lewat Media Sosial

1541

IKATAN-KOMIKUS-SOLO-66

 

Soloevent.id – Kamu hobi baca komik? Atau malah suka bikin komik? Kalau kamu tertarik dengan komik, bisa lo gabung ke komunitas yang bakal Soloevent bahas kali ini.

 

Ikatan Komikus Solo (Ikilo) adalah komunitas komik di Kota Solo yang terbentuk pada tahun 2015 lalu. Komunitas ini menjadi tempat kumpul komikus se-Solo Raya sekaligus menjadi wadah mengembangkan bakat-bakat mereka.

 

Ketua Ikatan Komikus Solo, Rachmat Nur Rosyid mengatakan awalnya komunitas ini beranggotakan 6 orang saja dan pada saat itu antusiasme masyarakat masih sepi. Namun, saat ini komunitasnya sudah berjumlah 30 orang lebih dan dari berbagai latar belakang profesi.

 

Biasanya mereka kumpul sebulan sekali. Saat nongkrong bareng, mereka sharing perkembangan komik, cara bikinnya, atau update komik terbaru.

 

Bulan September 2017 Ikilo baru saja mengadakan pameran komik kebangsaan yang bekerjasama dengan Lokananta. Ini menjadi event pameran perdana mereka. Ikilo juga sering berpartisipasi ikut pameran dalam event-event besar seperti Comic Con dan Popcon di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.

 

“Kami main dan kenalan komikus dari kota-kota itu. Di media sosial biasanya udah kenal, terus di event itu bisa sharing langsung. Lebih menyenangkan,” cerita Rochmat.

 

IKATAN-KOMIKUS-SOLO-68

 

Dengan banyaknya platfotrm digital untuk komik seperti Webtoon dan Ciayo, gairah perkomikan di Indonesia bangkit lagi. Biasanya ada tiga platform yang mereka gunakan untuk membagikan karyanya, yakni Facebook, Instagram, dan Webtoon.

 

Seiring perkembangan media sosial,  komikus lokal Solo pun makin bersemangat dan berlomba menampilkan karya mereka. Contohnya seperti karakter Jimi Imi Imi buatan Rochmat.

 

Enggak mudah lo bikin karakter komik. Rochmat mengatakan, style komikus Ikilo ada yang terinspirasi dari Eropa, manga Jepang, maupun style komik Indonesia. “Kalau saya terinspirasi dari komik Beni Mice yang dulu terbit di Kompas,” ujar lelaki yang juga berprofesi sebagai freelance illustrator itu.

 

Ngomong-ngomong soal profesi, komikus bisa dijadikan profesi enggak sih? Jawabannya bisa, bahkan bisa melebihi gaji di kantor, asalkan tekun. Menurut Rochmat, komikus sekarang peluangnya lebih besar. Seperti di media sosial, jika followers-rnya banyak bisa dapat iklan, bahkan dikontrak.

 

Baginya, tekun dan fokus adalah dua hal yang wajib ada dalam diri komikus. “Jangan pernah menyerah untuk berkomik, Fokus dan tekun saja nanti lama-lama bisa dikenal dan mengenal banyak orang, bisa makin lebar jalan kita,” ungkapnya.

 

Jadi bagaimana? Tertarik untuk menekuni dunia komik?

 

 

Teks: Yasinta Rahmawati

Foto: Reza Kurnia Darmawan