HTC Kemas Tahun Baru Dengan Kesenian Budaya

939

edit-770-513

Soloevent.id – Menyambut tahun baru 2017 Hartono Trade Centre (HTC) Solo menyajikan suasana perayaan yang berbeda dan meriah. Dengan mengusung slogan Nguri-Nguri Kabudayaan Jawi, HTC mengisi moment pergantian tahun dengan event Pesta Rakyat HTC Solo. Digelar pada Sabtu, 31 Desember 2016, acara ini dimulai pada jam 19.00 hingga terus berlanjut sampai bergantinya tahun ke 2017.

Pentas seni budaya terangkum dalam Pesta Rakyat HTC Solo. Event ini dibuka dengan pentas tarian tradisional sebagai penyambutan para tamu. Tarian tradisional ini dipentaskan oleh LKP Sewaga dari Weru, Sukoharjo. Acara dilanjutkan dengan kirab tumpeng nasi kuning, pemotongan tumpeng dan penyerahan wayang kulit sebagai tanda di mulainya pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Di Puncak dalang cilik dari Omah Wayang yang mementaskan wayang kulit dengan lakon  Bima Miruda dan Sang Senopati. Para dalang muda ini memainkan lakon wayang purwa secara bergantian dalam satu pakeliran, mengkisahkan cerita dalam iringan gamelan sampai pagi menjelang.

“Ada 20 dalang cilik dan dalang remaja yang kami bawa dalam Pesta Rakyat HTC Solo,” kata Bambang Tranggono selaku pengurus Omah Wayang. “Untuk usia dalang cilik paling muda kelas 4 SD dan yang paling tua kelas 1 SMA,” tambahnya.

Lakon Bima Miruda menceritakan mengenai tokoh Bima yang kehilangan senjata karena ditipu oleh  Kurawa. Usaha pencarian senjata dibantu oleh tokoh kera legendary Anoman. “Dari kisah Bima Wiruda sehebat apapun orang itu tetap membutuhkan orang lain. Seperti halnya werkudara yang mendapatkan kesaktiannya kembali karena bantuan Anoman,” pungkas Bambang

Nilai kepahlawanan dituangkan dalam cerita Sang Senopati yang menceritakan kisah hidup tokoh Kumbokarno. “Generasi muda kini krisis nasionalisme karena adanya globalisasi dan westernisasi. Harapannya mereka bisa memetik nilai-nilai kepahlawanan pada lakon Sang Senopati,” kata Bambang.

“Kami meyelenggarakan event Pesta Rakyat HTC Solo untuk memberikan nuansa yang berbeda dan unik di malam pergantian tahun,” tutur General Manager HTC, Gunawan Radibyo. Acara juga menjadi ajang apresiasi para penggiat seni dan pelestari seni budaya tradisonal agar mempunyai wadah untuk berkarya dan menampilkan karya mereka.

Dengan menampilkan seni budaya tardisional di malam tahun baru, diharapkan makin mengenalkan dan mendekatkan kesenian tradisi dalam ranah kehidupan anak- anak muda. “Ini merupakan acara tahun baruan dengan tema budaya yang pertama kali diselenggarakan di daerah Solo Baru,” kata Gunawan.