Hotel di Solo Raya Rasakan Dampak Corona

1002
Foto: unsplash.com (Macau Photo Agency)

Soloevent.id – Kasus virus corona atau yang disebut Covid-19 menimbulkan dampak bagi industri pariwisata. Apalagi sejak diumumkannya dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020).

Salah satu yang terkena imbas adalah bisnis perhotelan. Ditemui oleh Soloevent, Public Relation Officer Best Western Premier Solo Baru Roshyana Meyda Sufriyan mengatakan isu global ini membuat okupansi hotelnya tidak sampai 50%. Beberapa event yang hendak diadakan di hotelnya tertunda dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Namun, Roshy (sapaannya) mengaku dampak yang terjadi tidak begitu signifikan.

Sebagai tindakan pencegahan, BWP Solo Baru menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk, pengecekan suhu badan bagi staf/karyawan, dan general cleaning yang sudah menjadi kegiatan rutin hotel berbintang empat itu.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Public Relation & Event Manager Alila Hotel Solo Tessa Pudjiastuti. Untuk mencegah penyebaran virus, Alila melakukan arahan standart dari corporate, yang mewajibkan bagi siapa saja untuk menjaga kebersihan, minimal melakukan cuci tangan sesering mungkin.

Hotel bintang lima ini juga menyediakan hand sanitizer  di setiap area publik, serta memberikan informasi tertulis mengenai pencegahan serta tips-tips travelling di seluruh kamar serta area publik, mulai dari front office, restoran, Room TV, hingga area-area yang memungkinkan dikunjungi oleh tamu.

Alila juga melakukan pembersihan area screen lift hingga handle pintu di tiap lantai setiap satu jam sekali. Khusus team member di area pintu masuk, wajib melakukan pengecekan suhu badan untuk memastikan team member siap bekerja.

Tessa menjelaskan kegiatan hotel masih berjalan normal. Terkait event, ada beberapa yang dijadwalkan ulang, tetapi tidak begitu banyak.



Merebaknya virus corona turut memengaruhi keterisian kamar. Beberapa tamu yang sudah memesan kamar, membatalkan kedatangannya. “Untuk okupansi jelas berdampak, beberapa pembatalan menginap atau pemindahan jadwal sangat berpengaruh terhadap okupansi hotel. Meskipun belum begitu signifikan, tetapi cukup berpengaruh untuk pencapaian revenue,” jelasnya.

Tessa berharap isu ini segera terselesaikan dan Indonesia menjadi aman seperti sediakala.