Grebeg Syawalan Jadi Simbol Kemenangan Usai Ramadan

1106
GREBEG SYAWALAN JADI SIMBOL KEMENANGAN USAI RAMADAN

GREBEG SYAWALAN JADI SIMBOL KEMENANGAN USAI RAMADAN

 

Soloevent.id –Ampun dirayah sik, nggih. Niki dereng rampung didongani (Jangan direbutkan, soalnya belum selesai didoakan),” lantang seorang abdi dalem Keraton Surakarta kepada pengunjung yang berdiri mengelilingi Gunungan Jaler dan Estri, yang diletakkan di halaman Masjid Agung Surakarta.

Mereka nampaknya sudah tidak sabar ingin segera berebut aneka hasil bumi yang menghiasi gunungan. Gunungan Jaler berisi lombok merah, kacang panjang, telur asin, dan lain-lain. Sedangkan Gunungan Estri dihiasi oleh rengginang dan aneka biji-bijian. Berbeda dari Gunungan Jaler, usai didoakan di Masjid Agung, Gunungan Estri diarak kembali ke Kori Kamandungan Keraton untuk direbutkan di sana.

Usai pemuka agama menyelesaikan pembacaan doa, Gunugan Jaler langsung diserbu pengunjung. Muda hingga tua saling berdesakan demi mendapatkan bermacam isiannya. Konon katanya, isian gunungan yang telah didoakan mengandung berkah bagi kehidupan.

Penty Rahayuningsih salah satunya. Ia berkata kepada anaknya yang berhasil mendapatkan dua genggam isian Gunungan Jaler, “Wah, dapat banyak nih. Kayaknya rezeki bulan ini bakal bagus.” Ada kepuasan tersendiri bagi perempuan 37 tahun ini saat berhasil memperoleh isi gunungan. “Entar dimakan di rumah. Mau dibikin sayur urap,” tutur wanita asal Jakarta yang sedang mudik ke Kota Solo ini.

Jumat (8/7/2016) pagi itu, Keraton Surakarta melangsungkan acara tradisi Grebeg Syawalan. Yang menadndai pergantian bulan Ramadan menuju Syawal. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo, menerangkan, gunungan merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas kemenangan yang diberikan setelah menjalani ibadah puasa di  bulan Ramadan. “Gunungan juga menjadi simbol bahwa Keraton Surakarta memberikan rezeki sekaligus hiburan gratis kepada masyarakat,” jelasnya.