Garap Sisi Fashion Demi Mengangkat Citra Kain Lurik

5401

Soloevent.id – Siang itu di acara Fashion & Luncheon: Tribute to Kartini, mata tamu undangan yang memenuhi Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo tertuju pada model yang berlenggak-lenggok di antara mereka. Pesona indah terpancar dari paras-paras jelita para model yang berbalut kain lurik.

Tak hanya cantik secara fisik, model-model yang memperagakan busana merupakan perempuan-perempuan muda berprestasi. Mereka adalah Anggia Permata (Putri Solo 2017), Elizabeth Sudira (Duta Bahasa Nasional 2011), Indira Wibowo (Duta Wisata Indonesia 2017), dan Ruth Tyas Sekardini (Owner Koin Indonesia).

Para Kartini era modern itu mengenakan koleksi baju berbahan lurik koleksi Prasojo by Rani. Lurik Prasojo adalah salah satu produsen lurik dari Pedan, Klaten, yang namanya sudah banyak dikenal orang.

Ada tiga sesi dalam fashion show itu. Di sesi pertama, Prasojo by Rani menampilkan baju lurik bermotif klasik, kemudian dilanjutkan dengan menyuguhkan lurik penuh warna yang terinspirasi dari warna bunga-bunga, dan ditutup dengan baju lurik berkonsep kasual dengan tema warna hitam dan abu-abu.

Desainer sekaligus pengelola Lurik Prasojo, Maharani Setyawan, mengungkapkan, lurik-lurik tersebut merupakan inovasi darinya. Hal itu ia lakukan untuk mengangkat derajat kain lurik ke kelas lebih atas.

“Lurik terkenal dengan wastra Nusantara yang paling sederhana. Awalnya kain ini diperuntukkan masyrakat menengah-bawah. Saya kemudian membikin inovasi dengan menggarap sisi fashion-nya biar image lurik bisa naik dan dipakai oleh kaum menengah-atas,” tuturnya sebelum fashion show dimulai, Kamis (19/4/2018).

Diundang The Sunan Hotel Solo untuk menggelar fashion show merupakan sebuah kebanggan bagi Rani. Karena ia bisa mengenalkan kain luriknya kepada sasaran yang dituju. “Kami punya misi untuk menghidupkan kain lurik,” jelasnya.

Fashion show bertajuk Fashion & Luncheon adalah event reguler The Sunan Hotel Solo. Khusus April ini guna menyambut Hari Kartini, selain fashion show juga diadakan pembacaan surat-surat Kartini dan pemberian penghargaan Kartini Millennial Award kepada Triana Rahmawati (pendiri Griya Schizofren) dan Niken Setyawati (relawan anti-hoax).



General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, mengungkapkan, acara ini digelar sebagai dukungan bagi para perempuan-perempuan hebat.