Ganjar Dan Rudy Singgung Ke-Bhinekaan

664
GANJAR-DAN-RUDY-SINGGUNG-KE-BHINEKAAN-DI-JAWA-TENGAH_

GANJAR-DAN-RUDY-SINGGUNG-KE-BHINEKAAN-DI-JAWA-TENGAH_

Dengan digulirkannya Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesperawi) XI tingkat Jawa Tengah di Solo, tidak hanya mengukuhkan kota ini sebagai tempat dengan segudang acara, tapi juga menjadi bukti bahwa Kota Bengawan merupakan kota yang majemuk. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dalam pembukaan kirab budaya Pesperawi XI, Selasa (7/10/2014) di Stadion Sriwedari.

Dalam sambutannya, Rudy (sapaan F.X. Hadi Rudyatmo) menyambut baik diselenggarakannya acara tersebut. Ini merupakan kali pertama Solo ditetapkan sebagai tuan rumah, dari event yang melombakan tim paduan suara gereja Kristen se-Jawa Tengah ini.

“Ini merupakan rangkaian yang menandakan bahwa Kota Solo adalah kota majemuk. Hal ini melengkapi label Solo setelah sebelumnya ada ‘Solo Kota Keroncong’, ‘Solo Kota Sholawat’, dan lain-lain,” tegasnya. Dengan bermacam kegiatan yang dihelat secara baik, yang di dalamnya terdiri dari orang-orang dengan berbagai suku, agama, dan  ras, menjadi perwujudan tersendiri bahwa Solo adalah kota yang aman. Rudy menambahkan, empat pilar kehidupan bernegara harus menjadi landasan dalam bermasyarakat.

Hal senada juga disinggung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ketika membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesperawi) XI di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo. Ganjar mengemukakan bahwa paduan suara dapat menggerakkan dan menggetarkan sensifitas batiniah seseorang, sehingga bisa merefleksikan sebagai manusia seutuhnya. “Ciri manusia itu mempunya rasa, akal, dan hati,” tandasnya.

Ganjar menambahkan, dengan amanya penyelenggaraanPesperawi XI, menunjukkan bahwa ke-Bhinekaan tumbuh subur di Jawa Tengah. “Saya yakin betul, siapa saja yang hadir di sini, dapat membawa kesejukan,” ungkapnya. Menutup kata sambutannya, Ganjar mengutarakan, “Bernyanyilah dengan sepenuh hati.”