Film Sultan Agung: Kisah tentang Tahta, Perjuangan, dan Cinta

3258
Foto: Instagram film Sultan Agung

Soloevent.id – Dunia perfilman Indonesia bakalan diwarnai lagi oleh film bergenre drama kolosal. Proyek film terbaru Hanung Bramantyo yang berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta diklaim sebagai film drama kolosal terbesar di Indonesia.

Dari sisi cerita dan jumlah orang yang terlibat, ini bakal berbeda dari film biografi garapan Hanung lainnya yang mengangkat tokoh sejarah seperti Soekarno, Sang Pencerah, Kartini, dan lain-lain.

Kali ini, Hanung Bramantyo berminat mengangkat kisah hidup Sultan Agung ke dalam film karena Raja Mataram Islam itu memiliki semangat untuk mempersatukan kembali Nusantara. Selain itu, Sultan Agung adalah salah satu raja di Nusantara yang paling gigih melawan penjajahan Belanda.

Shooting berlangsung di Desa Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Naskah film ini ditulis oleh Mooryati Soedibyo, yang sekaligus menjadi produser bersama Ifan Ismail dan Bagas Pudjilaksono. Hanung Bramantyo menjadi sutradara bersama co-director dengan nama alias X.Jo.

Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta akan dirilis 24 Agustus 2018.

Inilah sedikit jalan ceritanya:

Setelah ayahnya, Panembahan Hanyakrakusuma, meninggal, Raden Mas Rangsang (Marthino Lio) yang masih remaja menggantikan posisi sang ayah dan diberi gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma (Ario Bayu).

Ini adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mudah. Di bawah panji Mataram, Sultan Agung harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai oleh politik VOC yang dipimpin Jan Pieterszoon Coen (Hans de Kraker).



Dikenal gigih dalam perjuangannya melawan penjajah, di sisi lain Sultan Agung harus mengorbankan cinta sejatinya kepada Lembayung (Adinia Wirasti) dengan menikahi perempuan ningrat, Ratu Batang (Anindya Putri), yang bukan pilihannya.