Enam Srikandi yang Menjadi Maskot SIPA

2165

Soloevent.id – Solo International Performing Arts (SIPA) akan digelar beberapa hari lagi, nih. Di edisi kali ini, SIPA bakal menjadikan Melati Suryodarmo sebagai maskot.

Yap, setiap tahunnya, SIPA selalu punya maskot yang berbeda. Menurut Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri, maskot dipilih sesuai tema acara. “Yang kami prioritaskan [sebagai maskot] adalah seniman asal Solo atau punya keturunan dari Solo dan punya prestasi dalam bidang seni,” terangnya saat ditemui Soloevent, Kamis (30/8/2018).

Karena tahun ini maskotnya perempuan, Soloevent bakalan membahas enam Srikandi yang telah dan akan menjadi maskot SIPA.



Sruti Respati (2010)

Perempuan asal Kota Solo ini adalah penyanyi keroncong dan pesinden berbakat. Di SIPA 2010 yang bertema “Nature Inspires the Soul of Art, Sruti memerankan tokoh mitologi Jawa, Dewi Sri. Saat itu Sruti menyuguhkan kidung mantra.

SIPA 2010 diselenggarakan 16-18 Juli 2010 di Pamedan Pura Mangkunegaran.

 

GKR Timoer Rumbai Kusumadewayani (2012)

Ia adalah putri Sri Susuhunan Pakubuwana XIII. Di atas panggung SIPA 2012, GKR Timoer membawakan Tari Bedaya dan Serimpi secara gemulai. Solo International Performing Arts tahun 2012 mengambil tema “Save Our World, Better Future”.

Lewat tema tersebut SIPA ingin menebarkan pesan cintai bumi dan lingkungan. SIPA 2012 diadakan 28-30 September di Pamedan Pura Mangkunegaran.

 

Rachel Georghea Sentani (2013)

Putri Indonesia 2012 ini dipilih menjadi maskot SIPA 2013 yang kala itu bertema “The Legend, History of World Culture”. Sebagai maskot, perempuan kelahiran Solo, 21 Maret 1993 ini mengenakan kostum Ratu Sima yang dikonsep fashionable dan penuh makna.

SIPA 2013 digelar 20-22 September. Lewat tema yang diangkat, SIPA ingin menyampaikan kekayaan budaya di dunia.

 

Yang Mulia Tunku Atiah (2014)

Atiah merupakan putri Malaysia berdarah Mangkunegaran. Perempuan kelahiran 23 November 1991 itu sudah lama malang melintang di dunia seni khususnya seni tari kontemporer.

SIPA 2014 mengusung tema Generation of World Culture dan digelar pada 11-13 September, bertempat di Benteng Vastenburg.

 

Peni Candra Rini (2016)

Mengangkat tema “Maha Swara”, SIPA 2016 memilih Peni Candra Rini sebagai maskot. Karir perempuan asal Solo itu sebagai pesinden, komposer, pencipta lagu, dan penyanyi tradisional maupun kontemporer dirasa cocok menjadi simbol “Maha Swara”.

Diselenggarakan pada 8-10 September, SIPA 2016 ingin menyuarakan pesan kemanusiaan, seperti perdamaian, pelestarian alam, dan persahabatan.

 

Melati Suryodarmo (2018)

Melati Suryodarmo merupakan putri penari senior Kota Solo, Suprapto Suryodarmo. Melati dikenal sebagai seniman yang mengusung seni rupa ke dalam pertunjukan. Ia mahsyur dengan karya-karya performing art yang mengeksplorasi tubuh. Isu politik, sosial, kejiwaan manusia, dan filsafat kebudayaan sering ditemui dalam karyanya.

Tahun ini, SIPA mengangkat “We are the World, We are the Nations” yang bermakna kita adalah satu bangsa satu dunia. SIPA 2018 akan diselenggarakan selama 5 hari 4-8 September 2018 di Benteng Vastenburg, dan tempat-tempat lain.