Djongko : Yang Boleh Dieksplor Hanyalah Bahan, Bukan Motif

736
DJONGKO YANG BOLEH DIEKSPLOR HANYALAH BAHAN, BUKAN MOTIF

DJONGKO YANG BOLEH DIEKSPLOR HANYALAH BAHAN, BUKAN MOTIF

Kota Solo bakal punya hajat lagi. Jumat-Minggu (2-4/10/2015) mendatang, acara fashion show terakbar di Kota Bengawan, Solo Batik Fashion, bakal dihelat kembali. Event tahunan yang telah memasuki edisi ketujuh ini, akan digelar di Halaman Balaikota Solo.

Tahun ini, Solo Batik Fashion mengambil tema “Warisan”. “Yang namanya warisan adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dan dijaga dengan baik. Batik adalah salah satu warisan yang perlu diuri-uri,” jelas Ketua Umum Solo Batik Fashion 2015, Djongko Rahardjo, dalam jumpa pers, Rabu (30/9/2015) di Syailendra Ballroom The Sunan Hotel Solo.

“Mungkin hal tersebut terdengar klise. Tapi dari event ini kami ingin memelihara batik secara lebih baik,” tambah Djongko. Cara yang dilakukannya adalah mengajak ke-24 desainer yang berpartisipasi di Solo Batik Fashion 2015, untuk melakukan eksplorasi batik sesuai perkembangan zaman.

Namun, Djongko menggarisbawahi, yang boleh dieksplor hanyalah bahan, bukan motif. “Karena motif batik adalah perlambang kehidupan. Banyak kandungan filosofis di dalamnya. Yang boleh dieksplor adalah materialnya, tidak melulu dengan cotton atau sutra,” kata dia.

Solo Batik Fashion 2015 akan menjadi ajang bagi 24 desainer dari dalam maupun luar Kota Solo, untuk mengeksplorasi batik. Menurut Public Relations Solo Batik Fashion 2015, Retno Wulandari, perancang busana yang tampil di tahun ini kebanyakan adalah desainer muda dan nama-nama baru di industri fashion.

“Anak muda diharapkan menjadi agent of change yang bisa mengelaborasi batik sebagai warisan adiluhur Tanah Air,” tuturnya.